Bukaan 4 (3) - Trying to Repair the Broken Creature

109 13 0
                                        

Faktor apa saja sih yang bisa menyebabkan suatu makhluk mengalami penurunan fungsi organ tubuh, terutama ingatannya?

Faktor usia? Bo jelas mengaku masih muda. Dia bilang, masih satu atau dua tahun lagi sampai dia seharusnya menerima tugas mengantar ruh bayi sebagai seekor bangau dewasa.

Faktor kecelakaan? Bo memang sempat bercerita dirinya mengalami guncangan saat menembus dimensi manusia. Namun, bagian tubuh mana yang spesifik terpengaruh akan kejadian tersebut? Karena dari penampilan luarnya, bangau itu tampak baik-baik saja. Hanya helai-helai bulunya yang terlihat makin kusam.

Sedangkan faktor penyakit? Ini yang perlu Adel cari tahu lebih lanjut. Bisa jadi, penyakit Bo, kalau memang ada, juga imbas dari "kecelakaan" yang dia alami. Mungkin ini yang mesti segera diperiksa?

Adel pikir, sepertinya ia tahu harus mencari bantuan ke mana.

Seandainya benda yang mengalami kerusakan adalah Yaris hitam Adel, tentu tak perlu berpusing-pusing ria, langsung saja bawa ke bengkel. Begitu pun barang-barang lain, seperti AC atau kulkas di rumah, misalnya. Tinggal hubungi tukang service langganan. Beres.

Namun, yang saat ini Adel hadapi ialah seekor unggas dari dimensi gaib, yang mengalami demensia dini. Apa lagi coba yang harus Adel lakukan?

Dengan mengabaikan status gaib Bo dan menggarisbawahi dirinya tetaplah seekor hewan, Adel membawa bangau itu ke sebuah bangunan yang berlokasi tak jauh dari taman kota. Dulu, beberapa bulan yang lalu, Adel pernah menemani Mbak Lola ke tempat tersebut dalam rangka membawa Betsy, kucing betina milik seniornya itu, yang terkena infeksi jamur dan mesti dicukur habis seluruh bulunya.

"Masuk, Bo."

Adel melangkah melewati pintu transparan yang ditempeli tulisan seragam dengan plang di bagian depan: PET STORY - Your #1 Pet Shop & Care.

Terdengar denting lonceng yang menggantung di atas pintu. Seorang pramuniaga menoleh dari balik meja kasir dan menyapa.

"Selamat siang, Kak, ada yang bisa dibantu?"

"Ini–" Adel menunjuk ke belakang punggungnya, tapi kalimatnya terhenti. Perempuan itu berubah pikiran, tak ingin bicara blak-blakan.

"Mau lihat-lihat dulu aja, Mbak."

"Oke. Silakan, Kakak."

Adel pun menuju ke area kebutuhan khusus hewan peliharaan. Di sisi ruangan sebelah kiri, terdapat deretan rak tempat menyimpan berbagai merek makanan kucing dan anjing. Ada juga etalase yang memajang perlengkapan dan aksesoris hewan, seperti wadah makanan, botol dot kecil, kalung leher, mainan berbentuk tikus, dan lain sebagainya. Sementara rak lainnya menyimpan keranjang plastik, kandang beraneka ukuran, pet carrier, serta karung-karung berisi pasir kotoran hewan.

"Perasaanku tidak enak, Adel. Mengapa ya?" keluh Bo yang mengekori Adel dari belakang.

"Udah tenang aja."

Adel melongokkan kepala dan bertanya lagi pada pelayan toko tadi.

"Mbak, kalau buat unggas, burung, gitu ada juga nggak?"

"Oh, ada. Di sebelah sini."

Adel mengikuti arah yang dimaksud. Satu ruangan terpisah disediakan khusus untuk berbagai perlengkapan burung. Sangkar-sangkar yang digantung, mangkuk plastik wadah makan dan minum, dan bungkusan-bungkusan berisi pakan burung. Ada biji jagung, kacang hijau, kacang kedelai, dalam plastik-plastik bening polos maupun yang sudah bermerek. Ada juga baskom-baskom berisi cacing, kroto atau telur semut, serta jangkrik dalam kandang berbentuk kotak.

"Ini ya harusnya makanan lo, Bo," celetuk Adel.

Tak lama tatapannya tertuju pada barisan botol suplemen unggas. Adel mulai mengambil satu per satu botol dan membaca kandungan serta khasiatnya.

Baby-To-BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang