Meski berprofesi sebagai birth doula, Adelia sendiri tak pernah ingin menjalani kehamilan. Pengalaman buruk keluarganya di masa lalu membuat Adel menganggap dirinya akan turut mewarisi kegagalan yang sama.
Sampai kemudian, Adel didatangi Bo, seekor...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teman-teman, sampailah kita pada tahap persalinan awal atau early labor yang meliputi bukaan kesatu, kedua, dan ketiga. Di tahap ini, kontraksi memiliki pola yang stabil dan tetap dengan jeda antar kontraksi sekitar 5-20 menit sekali, serta sensasinya masih tergolong mudah untuk diatasi. Di sela-sela kontraksi, calon ibu masih bisa melakukan aktivitas, misalnya mengobrol, seperti biasa. Disarankan untuk tetap menunggu di rumah atau di tempat lain yang dirasa memberikan kenyamanan. Meski rasa gugup pasti muncul, cobalah untuk tetap tenang dan mengalihkan perhatian dengan makan kudapan favorit, berjalan-jalan kaki, istirahat, atau menikmati tontonan yang menghibur.
Oh ya, bagi yang belum terbayang bukaan itu seperti apa, bisa dilihat ilustrasi di atas ya. Fun fact: besar atau lebar terbukanya mulut rahim di bukaan kesatu, kedua, dan ketiga, berturut-turut bisa diibaratkan sebesar kacang polong, uang logam 100 rupiah, dan irisan buah pisang.
Nah, sekarang, sambil santai-santai, ada bahan bacaan special part nih yang sudah disiapkan khusus untuk melewati transisi early labor ini. Happy reading ya!
***
BANGAU MUDA YANG MEMUPUK CITA-CITA
Alkisah, di dunia yang jauh dari habitat manusia, hiduplah seekor bangau muda bersama keluarga sebangsanya. Bangau-bangau itu diciptakan berbeda. Mereka tak dapat dilihat oleh mata biasa. Mereka tinggal di kawasan yang ditumbuhi pepohonan tinggi dan dikelilingi genangan air jernih kehijauan. Wilayahnya serupa rawa-rawa basah, tetapi sama sekali tak terasa hawa lembap berlebihan di sana. Dari langitnya terpancar cahaya berkilauan keemasan. Anginnya berembus menyebarkan udara segar dari wewangian bunga yang warna-warni bermekaran.
Di sela-sela dahan pohon yang tinggi, terdapat sarang-sarang bangau tempat induk bangau menyimpan dan merawat telurnya. Jika sudah menetas, anak-anak bangau yang masih kecil tetap tinggal di dalamnya sampai mereka cukup besar untuk bisa terbang keluar sarang. Seperti sang bangau muda, ia kini sudah bisa lepas dari sarang dan berganti tempat dengan adik-adiknya yang masih bayi.
Sarang-sarang itu, dibangun bersama-sama oleh bangau jantan dan bangau betina. Mereka mengumpulkan ranting-ranting pohon untuk disusun menjadi wadah berukuran besar dan tebal selebar kurang lebih dua meter. Persis yang dilakukan ayah dan ibu sang bangau muda. Selain membangun sarang dan menjaganya, ayah dan ibu bangau juga saling bantu merawat anak-anak mereka dan hidup setia bersama pasangannya.
Pagi itu, bangau muda bersama ayahnya mencari makan di rawa-rawa. Bangau biasa menyantap ikan-ikan kecil, katak, atau serangga di sekitarnya. Setelah perutnya kenyang, ayah bangau akan membawa sebagian makanan untuk ibu bangau yang bersiap menyuapi anak-anaknya di sarang.
Pagi itu, bangau muda dan ayahnya berbincang tentang peran masing-masing bangau yang berhubungan dengan keberlangsungan hidup bangsa mereka.
"Ayah bertugas menjaga dan melindungi kami, sementara Ibu bertugas merawat dan mengasihi adik-adik bayi. Sedangkan aku? Apa peranku? Kadang-kadang aku merasa tak berguna apa-apa," keluh sang bangau muda.