"Nah, ini dia seleb kita datang!"
Seruan yang menyambut Adel saat menginjakkan kaki di studio Little Miracle pagi itu, membuatnya memutar bola mata, "Hadeh ... apa sih, Tan ...."
Intan, staf yang berjaga di front desk, tergelak iseng melihat Adel terganggu dengan julukan barunya. "Eits, cakep-cakep, jangan galak dong!"
Adel memeriksa penampilannya sendiri. Kayaknya biasa aja deh. Pagi itu ia hanya mengenakan atasan lengan panjang berwarna abu misty, navy jeans model pensil, dan sepasang flat shoes. Rambutnya yang dicat brunette sengaja digelung ke atas kepala. Tak lupa, Adel mengalungkan syal hitam tipis di lehernya.
Satu minggu berlalu setelah Adel mendampingi proses lahiran Sitta. Bersamaan itu pula, namanya jadi santer disebut-sebut sebagai "doula-nya Sitta". Bukan hal yang aneh, karena sebagai pesohor negeri, pengalaman lahiran anak kedua Sitta yang diakuinya teramat "menyenangkan", tentu ramai diliput media. Kanal Youtube Sitta Kania pun tak ketinggalan membagikan vlog pribadinya sepanjang persiapan lahiran, sampai hari-H persalinan. Dan di setiap ceritanya, Sitta selalu menyertakan nama Doula Adel sebagai salah satu kunci sukses water birth yang masih asing di kalangan masyarakat.
Akibatnya, Little Miracle kebanjiran pesan baik lewat telepon, WhatsApp, sampai direct message ke Instagram. Hampir semua bertanya soal jasa birth doula yang diberikan seorang Adelia. Beberapa dari mereka lantas menjadwalkan janji temu. Seperti hari itu, Adel memiliki appointment bersama sepasang calon klien. Masih disebut calon karena untuk memastikan jasanya, Adel mesti terlebih dahulu mewawancarai mereka.
"Kelas Prenatal Yoga masih jalan ya, Tan?" tanya Adel seraya memandangi jadwal kegiatan Little Miracle di papan informasi samping front desk.
"Iya. Prenatal Yoga sama Teh Fitra, bentar lagi beres. Abis itu selang setengah jam ada Full Day Birth Preparation Class bareng Mbak Lola," jelas Intan.
"I see ...."
"Klien Adel ada yang join kelas hari ini?"
"Kebeneran enggak. Mbak Ingka, yang gue dampingin selain Sitta, katanya absen dulu hari ini, ada acara keluarga."
"Oh, gitu."
"Tapi yang janjian ketemu sama gue katanya sih mau ikutan yoga dulu. Namanya Ayesha. Ada nggak di daftar peserta?"
"Ah iya, ada nih!" tunjuk Intan di salah satu tabel daftar hadir, "Dia kan bareng suaminya tadi. Suaminya sempet bilang kalo dia udah kenal duluan sama Adel, cuma nggak dijelasin kapan atau dari mana," tambah Intan.
"Oh ya? Kenal sama gue? Siapa namanya?"
"Kemal."
Adel mengernyit, "Kemal?"
Satu-satunya orang bernama Kemal yang pernah Adel kenal adalah mantan kepala divisinya di Pillars Indonesia, kantor konsultan properti tempatnya bekerja sebelum menjadi doula, sekitar tiga tahun silam. Tapi, Bang Kemal itu kan udah berusia tiga puluhan akhir dan tiga anaknya udah pada sekolah semua?
Rasa penasaran Adel sempat tertunda saat pintu ruang kelas bergeser dan terbuka. Para pasangan yang baru selesai mengikuti kelas tampak berjalan keluar. Ada yang duduk-duduk di sofa ruang tunggu. Ada yang menuju ke toilet dan ruang ganti pakaian. Beberapa dari mereka sempat menyapa Doula Adel dan melambaikan tangan.
Karena melihat ruang kelas yoga sudah kosong, Adel mendatangi Teh Fitra dan meminta izin meminjam ruangan itu sebentar untuk ngobrol-ngobrol bareng calon kliennya. Sebelum meninggalkan kelas, Teh Fitra menyisakan dua yoga mat dan satu gym ball untuk Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby-To-Be
FantasíaMeski berprofesi sebagai birth doula, Adelia sendiri tak pernah ingin menjalani kehamilan. Pengalaman buruk keluarganya di masa lalu membuat Adel menganggap dirinya akan turut mewarisi kegagalan yang sama. Sampai kemudian, Adel didatangi Bo, seekor...
