05. Terlambat

238 48 40
                                    

Warning!!!
Mengandung bahasa kasar yang dilarang untuk ditiru ...

Terima kasih atas vote dan komentarnya ...

- 𝘼𝙔𝘼𝙍𝘼 𝘿𝘼𝙉 𝙍𝘼𝙃𝘼𝙎𝙄𝘼𝙉𝙔𝘼 -

"Brengsek!"

Ayara meremas rambutnya frustasi, jika Aruna tidak ketiduran di sana mungkin ia datang tepat waktu. Pintu apartemen itu sudah tertutup, Ayara tidak tahu berapa saja nomor yang harus masuk ke sana.

"Buka pintunya, woi!"

"Buka pintunya atau gue dobrak, nih!"

"Eh, anjir. Percuma, mana bisa gue dobrak pintu, cowok aja pada sakit habis ngedobrak."

"Argh, Nathan brengsek buka pintunya!"

Jika teriakan tak membuahkan hasil, Ayara lantas memukul-mukul pintu itu dengan sekuat tenaga. Beberapa pengguna apartemen membuka pintu mereka, jelas terusik karena ada seseorang yang berteriak di tengah malam seperti ini.

Ayara terdiam dengan kepala yang tertunduk, mana berani dia menunjukan wajahnya pada orang-orang di sini, malu. Dia hanya terdiam ketika orang-orang itu mengutarakan umpatan atas tindakannya. Ia memang bersalah, tidak seharusnya berteriak sampai memukuli pintu tersebut. Tidak berguna.

Tapi, sahabatnya ada di dalam. Ayara yakin Adelia dibawa ke dalam oleh cowok brengsek itu. Detik berikutnya pintu terbuka, menampilkan Adelia dengan raut wajah tak berminatnya.

"Pulang, Ra."

"Mana Si Brengsek itu, Del?" tanya Ayara.

"Pulang."

Ayara memaksa masuk, tapi dengan kasar Adelia malah mendorongnya hingga tersungkur.

"Del," panggil Ayara tidak habis pikir. "Apa yang lo lakuin?"

"Pergi dari sini," kata Adelia. "Semua ini salah gue, seharusnya gue lebih perhatian sama Nathan, seharusnya gue gak jadi cewek sok alim."

Ayara beranjak berdiri, ia melangkah menghampiri Adelia dan mendorong kasar dada sahabatnya itu.

"NATHAN ANJING!" sentak Ayara.

"LO YANG ANJING, RA!" balas Adelia tak kalah kerasnya.

Ayara mengepalkan kedua tangannya marah, di depan sana Nathan terlihat berdiri dengan kondisi yang sepenuhnya jauh dari kata rapi. Cowok itu bertelanjang dada, syukurlah masih memakai celana pendek sehingga pandangan Ayara tak ternodai. Nathan lantas memakai baju piyamanya agar menutupi tubuhnya.

Adelia mencekal lengan Ayara siap menyeretnya untuk dikeluarkan, tapi Ayara dengan kasar menangkis Adelia sampai tubuh cewek itu tersungkur.

"GOBLOK!" amuk Nathan melihat Adelia tersungkur.

"LO YANG GOBLOK, NYET!" balas Ayara semakin membara saja.

PLAK!

Ayara menampar Nathan dengan tanpa perhitungan, rahang cowok itu mengeras ketika menerima tamparan hingga wajahnya berpaling. Ia mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan berwarna merah, lalu menghadap ke arah cewek yang telah menamparnya.

"Lo apain aja Adelia, hah?" tanya Ayara marah, ia mencengkram kerah baju Nathan. "LO APAIN AJA SAHABAT GUE, HAH?"

Nathan tersenyum picik. "Memangnya ngapain lagi kalo dua orang berlawanan jenis di satu atap? Lo gak lihat keringat di tubuh gue?"

"LO ITU BRENGSEK, ANJING!"

Bugh!

Akh!

Ayara dan RahasianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang