01. Putus Bukan Masalah

415 62 41
                                    

Terima kasih atas vote dan komentarnya ...

- 𝘼𝙔𝘼𝙍𝘼 𝘿𝘼𝙉 𝙍𝘼𝙃𝘼𝙎𝙄𝘼𝙉𝙔𝘼 -

"Lo putus sama Kak Arka?"

Seperti biasa, Adelia akan menjadi orang pertama yang menyebarkan kabar terhangat hari ini. Cewek dengan kulit putih nan mulus itu selalu heboh jika ada kabar-kabar yang menarik untuk dibicarakan. Seperti saat ini, begitu ia datang ke kelas, ia langsung mengajukan pertanyaan kepada sahabatnya—Ayara.

"WHAT?" tanya Aruna terkejut dan terheran-heran. "Sumpah demi apa, Ra? Lo sama Kak Arka putus?"

"Udah lama, sih," jawab Ayara.

"Demi apa Ayara?" Anjani meraih lengan Ayara meminta jawaban pasti. "Tali apa yang lo putusin dari Kak Arka, hah?"

"Tali pusar!" sembur Ayara asal. "Udahlah, lagian putusnya juga udah lama."

"Kapan?" tanya Aruna.

"Tadi malam," jawab Ayara.

"Tadi malam lo bilang udah lama, iya?" Anjani mencengkram kerah baju Ayara tersulut. "Tadi malam itu tadi, bukan malam-malam yang lalu, bego!"

Ayara melepaskan kedua tangan Anjani dari kerah bajunya, ia mengucap sumpah serapah saat pakaian seragam yang sudah ia rapikan sedemikian rupa malah dirusak oleh teman sebangkunya. Memang dasar Anjani ini, tidak suka melihat temannya rapi.

"Aslinya lo lagi sedih, 'kan?" tebak Adelia. "Hayo, bilang aja kalo lagi sedih, nangis aja nangis, Ra."

Ayu dan Alin datang, keduanya lantas menempati bangku masing-masing begitu melihat ada aksi tanya jawab yang berpusat pada Ayara. Sebagai orang yang sudah tahu, Ayu dan Alin hanya geleng-geleng kepala.

"Ayu!" panggil Adelia heboh. "Anak lo yang satu lagi patah hati ini, masa dia putus sama Kak Arka."

"Udah tahu," kata Ayu. "Lagipula lebih baik putus, iyagak?"

"Yap!" sahut Ayara tak bermasalah.

"Lo ada masalah apa memangnya?" tanya Anjani.

"Gue rasa lo gak pernah berantem sama Kak Arka, deh," sahut Aruna. "Kenapa, sih, Ra?"

"Gak cocok aja," jawab Ayara seadanya.

"Semalam di rumah lo sendirian?" tanya Adelia. "Semalam lo pasti nangis kejer karena—"

"Gue sama Ayu," potong Ayara. "Dan dia juga tahu pas gue putus sama Kak Arka."

"Gelo dia," tunjuk Ayu dengan dagunya. "Diputusin malah ketawa-ketiwi, pas pulang kirain bakalan nangis malah langsung main game."

Alin menatap Ayara kepo. "Tapi serius, dari mata lo gak bisa bohong, sih. Lo pasti sedih karena hubungan yang lo jalani selama dua tahun itu malah kandas."

Ayara tersenyum tipis. "Ya, mau gimana lagi? Gue bukan pemeran utama yang akan memohon sampe harga diri gue diinjak-injak, gue bukan pemeran utama yang akan menangis histeris cuma karena diputusin."

"Dua tahun lo pacaran, Ra!" tukas Adelia. "Wah, jangan-jangan lo gak pernah ada rasa sama Kak Arka, ya?" tuduhnya kemudian.

"Udahlah." Ayara menengahi. "Kan, gue punya kalian, ngapain juga gue sedih. Lagipula Kak Arka gak sedih mutusin gue, pokoknya gue bersyukur aja sama keputusan ini."

Anjani menatap Ayara iba. "Terbuat dari apa hati lo, Ra?"

"Tanyain sama Sang Pencipta," saran Alin.

"Ara."

Ayara dan RahasianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang