Bag.9

13.6K 1.1K 67
                                    

Selamat pagi paraa kesayangan akooohh🤣🤣🤣. Abis balas komentar para kesayangan. Masih kebawa ketawa² nya aku tuh. Ngakakk aku. Wkwkwkw.

Makasihh bngett yang udahh comen comen dan kasih Votee nya yang banyakkk.

Langsung aja gass keunnn!!!

Seharian ini benar-benar melelahkan bagi Athena. Rumah sakit penuh dengan pasien. Baik poli spesialisnya maupun yang lain. Di tambah terjadi kecelakaan beruntun yang membuat heboh rumah sakit dengan suara teriakan satu dan yang lainnya.

Athena selesai mandi dan mengeringkan rambut. Namun, udara masih terasa panas. Athena memutuskan memakai  baju kaos kebesaran yang menutupi hotspant nya. Rambutnya di biarkan tergerai karena masih lembab.

Athena turun ke bawah. Ia ingin sekali minum sesuatu yang dingin. Athena pun membuka kulkas dan melihat es timun. Mata nya berbinar sekali.

Athena bergegas mengambil gelas dan menuangkannya lantas langsung menghabiskan satu gelas tersebut.

" Ah, segarnya." ujar Athena lega.

" Duh, ngapain lagi ya? Bikin sesuatu kayak nya enak nih. Tapi apa ya?"

Athena kembali melihat isi kulkas. Ide cemerlang langsung hinggap di otaknya ketika melihat telor.

" Kenapa nggak buat telor gulung aja ya. Enak nih dimakan sebagai cemilan. Aku kan sering buat ini duluu."

Athena mengambil sepuluh butir telur. Ia akan membuat banyak.

" Eh, Ratna. Carikan tusuk sate, dong!" pinta Athena ketika Ratna datang dari belakang.

" Tusuk sate, Nona?"

Athena mengangguk.

" Ho oh. Saya perlu itu mau buat telor gulung. Kangen sama jajanan kayak begituan saya nya."

" Ini Non."
Ratna meletakkan satu pak tusuk sate yang masih terbungkus rapi.

" Nona yakin mau buat sendiri? Mau saya bantuin?"

Athena menggoyangkan telunjuknya.

" Tidak perlu. Saya bisa sendiri. Saya dulu sering buat ini loh. Nanti kamu harus cobain."

Athena mengocok telor semuanya dan di kasih bumbu.

" Oh itu ada nggak? Bihun ada? Atau telor puyuh? Bakso?"

" Adanya telur puyuh sama bakso, Non."

" Nggak papa. Keluarin itu aja. Tolong kamu rebus telur puyuh nya. Duh, ternyata kamu bantuin saya juga!"

" Ya, tidak papa Non. Saya senang bisa bantu, Nona."

" Saya pikir Non Athena nggak suka makanan yang kayak ginian. Secara kan makanan ginian buat orang miskin gitu, Non. Jajanan anak kecil. Orang kaya mana mau makan beginian."

Athena tersenyum miris.

" Saya dulu nya anak orang miskin jika kamu ingin tahu." Jawab Athena tersenyum tanpa beban.

" Maaf, Non. Bukan maksud saya---,"

" It's oke. Tidak perlu minta maaf. Memang kenyataan nya seperti yang kamu bilang."

Ratna merasa tidak enak kepada Athena karena mulut lancangnya.

" Siniin bakso nya dulu saya goreng pake telur ini."

Athena menusuk bakso nya kemudian memasukkan kocokkan telur tadi baru lah dimasukin bakso dan di gulung gulung telor nya dalam wajan."

" Wah, Nona kayak sudah terampil sekali membuatnya!"

Sepotong Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang