Bag. 44

8.2K 598 11
                                    

Athena keluar dari supermarket. Di tangan nya ada dua kantong belanja. Ia baru saja pulang dari rumah sakit. Mobil nya ada di seberang jalan. Jadi, ia harus menyeberang

Athena menunggu jalan agak lengang agar ia bisa menyeberang menuju mobilnya. Setelah beberapa saat ia melihat sebuah mobil masih jauh. Athena segera berlari namun entah bagaimana cara nya tiba-tiba mobil melaju kencang. Kejadian nya begitu cepat. Bunyi tabrakan dan teriakan Athena membuat pengendara lain terkejut dan langsung menghentikan mobil mereka.

Athena bahkan sampai melayang dia meter di depan mobil. Darah sudah membasahi kepala dan baju Athena.

Mobil tersebut langsung melarikan diri dengan kecepatan yang sangat kencang.

Otang-orang segera mengerumuni Athena yang sudah tidak sadarkan diri. Tidak ada yang berani memegang Athena. Namun di antara mereka sudah memanggil ambulans. Untung saja rumah sakit hanya lima menit dari sini. Ambulan segera tiba di lokasi.

Athena langsung di pindahkan ke atas mobil. Darah sudah bercecer di aspal. Athena segera di larikan ke rumah sakit.

Setiba nya di ugd Athena langsung di periksa. Dokter ugd terkejut karena pasien yang sedang di tangani merupakan dokter Athena.

Mereka langsung segera mengambil sikap. Setelah membersihkan luka Athena ternyata Athena harus dim operasi  karena pendarahan di kepala nya.

Tidak ada yang menunggu Athena. Tidak ada keluarga. Perawat segera mencari tahu keluarga Athena dari data-data rumah sakit.

Ada alamat yang tertera. Mereka segera menghubungi polisi untuk memberi tahu kejadian kecelakaan barusan.

Polisi segera mendatangi kediaman utama.

Si Mbok membuka pintu. Ia kaget melihat dua orang polisi berdiri di depan rumah.

" Selamat siang!"

" Selamat siang, Pak!" kawab si Mbok takut dan cemas

" Apa benar ini alamat rumah nya dr Athena?"

" Iya benar. Kenapa dengan majikan saya, Pak!"

" Beliau baru saja mengalami kecelakaan tabrak lari. Saat ini korban sedang di tangani di rumah sakit. Kami sedang menyelidiki kasus ini dan menemukan pelaku nya!"

" Aa....paa?" Si Mbok hampir jatuh kalau tidak di pegangin oleh pak polisi barusan.

" Kecelakaan?"

" Benar,"

Si Mbok histeris. Pak Slamet langsung datang karena mendengar jeritan si Mbok.

" Kenapa, Mbok?"

Pak Slamet tidak bisa menghilangkan raut wajah cemas nya.

" Si Non. Si Non, Pak!" si Mbok sudah bersimbah air mata.

" Korban bernama Athena tunggadewi sedang di rawat di rumah sakit akibat dari kecelakaan tabrak lari, Pak!" Beritahu polisi kembali.

" Ya Tuhan!" Pak Slamet tidak kalah kaget.

" Kami hanya menginformasikan itu. Tolong sampaikan ke keluarga korban!"

" Baik, Pak! Baik, terima kasih, Pak!"

" Sama-sama. Kalau begitu kami harus pamit!"

" Iya, Pak!"

Kedua polisi itu meninggalkan kediaman utama.

" Non Athena. Ya Tuhan!" Pak Slamet bergumam.

" Mbok ayok masuk dulu. Kita harus kasih tahu Tuan,"

Si Mbok mengangguk cepat. Ia menghapus air mata yang tidak mau berhenti keluar. Pak Slamet berusaha menghubungi Tuan.

Setelah dua kali tidak di jawab juga panggilan nya. " Bagaimana, Pak?" Si Mbok sudah cemas.

" Tidak di jawab, Mbok!" Pak Slamet menggeleng

" Coba lagi, Pak!" Desak si Mbok. Pak Slamet mengangguk dan kembali mencoba menghubungi nomor Bara.

Akhirnya panggilan mereka di angkat juga.

" Hallo, Tuan! Tuan, ada kabar buruk!"

" Kabar buruk apa Pak Slamet?"

" Non Athena mengalami kecelakaan tabrak lari, Tuan!

" APA??" Bara berteriak. " Lalu sekarang istri saya dimana?"

" Sudah di bawa ke rumah sakit, Tuan! Kami akan segera kesana tuan!"

" Baik. Saya akan pulang!" Panggilan terputus.

" Tuan akan pulang, Mbok!" Si Mbok mengangguk. Ia kembali menangis.

Lalu Ratna muncul dengan alis mengernyit.

" Loh si Mbok kenapa menangis?" Ratna menatap si Mbok heran.

" Non Athena mengalami kecelakaan Rat. Kamu jaga rumah ya! Saya dan si Mbok akan ke rumah sakit sampai Tuan datang!"

" Aaapaa?" Ratna tak kalah kaget mendengar berita tersebut.

Ia sampai menutup mulut dengan mata yang membola lebar.

" Iya. Iya. Si Mbok dan Pak Slamet pergi aja. Biar saya yang di rumah. Kasihan pasti si Non sendirian tidak ada yang menunggu. Saya biar di rumah, Pak!" Ratna sedih mendengar berita ini. Si mbok mengangguk. Ia segera ke belakang mengambil tas dan kebutuhan yang di perlukan nya.

" Pak Slamet nanti kalau ada apa-apa kabari saya ya, Pak! Saya mau tahu keadaan Non Athena!"

" Nanti saya kabari, Rat!"

" Makasih, Pak! Hati-hati bawa mobil Pak. Jangan ngebut!"

Pak Slamet mengangguk. Ratna menatap kepergian mobil yang perlahan menghilang di jalan. Ratna segera mengunci pagar dan pintu rumah.

Ratna cemas dan khawatir memikirkan keadaan Non Athena.

" Ya Allah, semoga Non Athena baik-baik saja. Tolong sembuhkan Non Athena segera Ya Allah. Beliau orang yang sangat baik,"

****

" Suster, saya mau ketemu Non Athena?"

" Maksud Ibuk dr, Athena yang baru saja mengalami kecelakaan?"

Si Mbok mengangguk. " Iya, Betul Sus,"

" Ibu dan Bapak siapa dr Athena?"

" Kami pekerja di rumah beliau Sus. Saya sudah menghubungi keluarga. Sebentar lagi sampai." sahut Pak Slamet.

Suster itu tampak mengangguk.
" Baik. Mari saya antar!"

Pak Slamet dan si Mbok mengikuti langkah suster. Beberapa menit kemudian mereka akhirnya sampai di ruangan Athena di rawat.

" dr Athena baru saja selesai di operasi. Kami masih harus memantau kondisi nya. Keluarga pasien belum boleh masuk ke dalam. Hanya bisa melihat lewat pintu yang ada cermin ini,"

Si Mbok mendekat ia menutup mulut melihat tubuh Athena yang di pasangi berbagai macam alat medis yang tidak  di ketahui si Mbok jenis nya.

" Ya Tuhan Non Athena!" Lirih si Mbok menangis. Suster sudah pergi setelah pak Slamet mengucapkan terima kasih.

" Kita harus sabar, Mbok. Semoga Non Athena cepat sadar Mbok!"

" Nggk sampai hati si Mbok, Pak!"

"Bagaimana pun kita harus kuat, Mbok. Non Athena orang yang baik. Beliau akan berjuang untuk sembuh. Percaya sama saya Mbok!"

Si Mbok mengangguk. Non Mbok mohon Non cepat sadar ya, Non. Kami semua menunggu kepulihan Non Athena. Non orang yang kuat. Non pasti bisa melewati ini semua.

Tbc!

21/09/23

Uhhh sedihh nyaaa akuuu. Hapus air mata dulu.

Sepotong Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang