Bag. 21

13.5K 833 30
                                    

Selamat soree semuanyaa🫣🫣.

Setelah sekian lamaa nggak updatee ceritaa inii, hari ini update di sinii gaesss. Wkwkwk..., Aku harus baca lagi dari awaall gaess. Lupaa alurr gaess😂😂😂

Sowwy yaa laamaa sekalii mengendapnya ini ceritaaa. Hahahaaa...🤣🤣.

Udahh segeraa dibacaa ajaa bagi yangg udahh nungguin ini ceritaa yaa.

Bab 15-20 aku unpub di sini ya. Cuss ke karyakarsaa. Disana lengkap yaa

Bara sudah sampai di kediaman utama. Ia langsung memarkirkan mobil di garasi.

" Selamat malam, Tuan!"

" Malam. Saya masuk dulu,"

" Baik, Tuan!" Pak Slamet memperhatikan punggung tuan muda.

Bara langsung menaiki tangga menuju kamar Athena. Dirinya berpikir Athena sudah tidur karena mengingat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh.

Bara membuka pintu kamar. Keadaan gelap. Tidak ada lampu tidur.

Bara menghidupkan lampu sehingga kamar berubah terang. Bara mengernyit melihat keadaan tempat tidur yang rapi.

Segera Bara membuka pintu kamar mandi. Ternyata tidak di kunci. Tidak ada siapa-siapa di dalam.

Kemana Athena? Apakah keluar?
Benak Bara bertanya-tanya.

Bara segera menuruni tangga. Ia tidak mungkin membangunkan Mbok Darmi.

Ah Pak Slamet!

Bara keluar menuju pos satpam.

" Pak Slamet!"

" Ya Tuan!" Pak Slamet langsung berlari mendekat.

" Istri saya kemana?" Bara berkacak pinggang.

" Non Athena sedang ada perjalanan keluar kota, Tuan!"

Bara mengangkat alis nya menukik.

" Keluar kota? Kemana?"

" Kalau nggak salah saya ke bandung, Tuan!"

Bara berdecak.

" Kenapa tidak ada yang memberi tahu saya?"

" Maaf Tuan. Saya pikir Non Athena udah izin ke Tuan."

Bara mendesah. Niat hati ingin menenangkan pikirannya dari kemelut rumah tangga nya dengan istri kedua. Ternyata istri pertama tidak ada di rumah.

" Ya sudah, Pak! Saya masuk dulu!"

" Baik, Tuan!"

Bara kembali masuk ke dalam. Ia  mengeluarkan handphone nya langsung menghubungi Rendi.

" Iya, Hallo Pak!"

" Ren. Saya mau kamu cari tahu kegiatan istri saya di bandung. Malam ini juga kamu kirim ke saya laporannya."

" Baik, Pak!"

Bara segera memutus panggilan nya. Ia menghempas tubuh di atas sofa.

Setengah jam kemudian Rendi kembali menelpon.

" Ya, Ren."

" Ibu sedang ada di club M, Pak! Beliau sedikit mabuk bersama teman-temannya,"

Bara langsung paham dengan perkataan Rendi.

Ia mengumpat karena Rendi tidak tau istri yang di maksudnya adalah Athena.

Bara menyugar rambut nya

" Ya sudah, Ren." Terdengar helaan nafas Bara.

Sepotong Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang