Bag. 60

8.4K 611 15
                                    

Baca lengkap bisa di karyakarsa yaa


Exel memasuki sebuah cafe yang terbilang mewah di sudirman. Ia ada janji dengan seseorang. Sebenarnya ia sudah datang sejak tadi bahkan sebelum orang yang janjian dengan nya datang duluan. Exel memilih lebih datang terlambat.

Dengan kedua tangan masuk ke saku Exel berjalan santai menuju meja yang sudah terisi satu orang tersebut.

" Maaf aku datang terlambat!"

Perempuan cantik itu langsung mendongak dan tersenyum lebar.

" It's oke. No problem. Duduk Xel!" Wajah perempuan itu masih tersenyum lebar.

Exel duduk di hadapan nya. Exel fokus menatap wajah cantik perempuan tersebut.

" Aku nggak nyangka kalau kamu menghubungi Aku duluan setelah setahun nggak ketemu!"

" Sebenarnya aku melihat kamu kemaren di mall. Karena sesuatu di antara kita masih ada menurutku aku mencari tahu kamu ternyata sudah pulang ke sini!"

" Hm," perempuan itu mengangguk. " Aku udah enam bulan di sini. Udah lama sih. Kamu nya telat tahu loh,"

Exel tertawa. Ia perhatikan roman wajah perempuan yang pernah dekat dengan nya dulu. Namun karena Exel merasa tidak cocok Exel memilih untuk menjauhi perempuan ini.

Rambut panjang nya masih sama tatanan nya tidak pernah berubah. Ciri khas seorang Eve yang di kenal Exel.

" Eh, mau pesan apa? Aku sampai lupa nanya nih?"

" Minum aja kali ya!" Exel bergumam. Namun Eve masih bisa mendengar.

" Nggak mau makan?" tawar nya.

Exel menggeleng. " Nggak. Aku masih kenyang!"

Eve kemudian memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan Exel.

" Btw, kamu lagi sibuk apa sekarang?" tanya Exel santai.

" Aku bantuin Papa di kantor. Aku nggak di izinin kerja tempat lain," Eve terkekeh.

" Ngapain kerja tempat lain kalau punya kantor sendiri?"

" Sebenarnya lebih enak sih kerja tempat lain dari pada punya keluarga."

" Oh begitu!" Exel mengucapkan terima kasih saat minuman nya di antar.

" Eve!" panggil Exel serius.

" Ya!" Eve membalas dan menatap Exel. Senyum masih terpatri di wajah nya.

" Aku mengajak ketemu karena ada yang mau ku bicarakan sama kamu!" Exel melihat ada keterkejutan cuma sekilas di mata Eve. Exel tidak mungkin salah lihat.

" Kok serius gitu sih? Mau bicara apa? Kita udah ketemu gini ya bicara aja Exel," Eve tertawa namun tidak sampai ke mata.

Exel menarik nafas sejenak. " Aku mau minta maaf karena dulu aku pernah nolak kamu!" Tubuh Eve menegang. " Aku belum sempat mengucapkan maaf karena waktu itu aku harus pergi secara mendadak karena ada urusan!"

"Aku pikir kami mau ngomong apa. Ternyata ini. Lagian masalah nya juga udah lama. Aku bahkan udah lupa. Tapi karena kamu ingatkan lagi kayaknya waktu itu aku menyedihkan kali ya!"

Exel menatap bola mata Eve. Tidak ada kesan gugup dan bingung. Eve pandai memainkan mimik wajah ternyata.

" Aku kira kamu masih mengingat nya dan membenci ku sampai sekarang."

" Nggak lah. Jangan aneh aneh deh. Aku itu orang nya nggak dendaman kok. Lagian kalau aku mau aku bisa cari cowok lain. Di dunia ini nggak kamu sendiri laki - laki kan?" Eve menyampaikan nya sambil tertawa kecil. Eve menyeruput es Lemon nya.

" Ku harap memang begitu Eve!"

Eve tampak diam sejenak lalu dengan cepat mengubah ekspresi wajah nya seperti baik-baik saja."

*****

Athena baru sampai di rumah. Ia baru saja dari rumah sakit siap kontrol di temani Bara. Athena turun dari mobil di bantu Bara dan di duduk kan di kursi roda.

Bara mendorong kursi Roda Athena memasuki kediaman utama.

" Itu di luar mobil siapa, Mas?"

" Seperti nya Sagara!"

Athena membulatkan mulut nya membentuk huruf O. Si Mbok datang dari belakang.

" Tuan dan Nona sudah pulang?"

" Sudah, Mbok. Seperti yang Mbok lihat!" Sahut Athena lembut.

" Saya lihat di depan ada mobil. Orang nya mana Mbok?" Bara tidak melihat keberadaan yang punya mobil.

" Oh itu Tuan Sagara Tuan. Beliau sedang makan!"

" Makan?" Bara tampak heran. Jam makan siang belum masuk. Apa laki-laki itu makan pagi.

" Iya, Tuan. Katanya belum makan dari semalam!" beritahu si Mbok.

" Oh begitu. Yasudah Mbok,"

" Iya, Tuan!"

Si Mbok kembali ke belakang. " Mau istirahat di kamar?"

Athena menggeleng. " Bosan di kamar terus Mas! Kita temui Kak Sagara yuk!"

Bara mengangguk. Ia segera mendorong kursi roda Athena ke meja makan. Ternyata Sagara sedang asyik menyantap makanan nya.

" Udah berapa lama lo nggak makan? Lapar banget gue lihat!" ujar Bara tiba-tiba. Sagara tetap santai mengunyah makanan di mulut.

" Gue dari semalam nggak sempat makan. Gue lagi di ajak si Exel kerja rodi!"

" Exel?" tanya Bara penasaran dan heran. Begitu pun dengan Athena.

" Exel sahabat aku Kak?" Athena tiba-tiba melontarkan tanya.

" Iya." Sagara mengangguk. "Eh--,"  Sagara mengalihkan mata nya. Netra nya langsung menatap Athena.

" Beneran Athena nih?" Sagara melototkan mata nya. " Nggak usah lebay. Lo udah gue kasih tahu kalau Athena sudah sadar. Gue ingatkan lagi kalau lo lupa!" sahut Bara jengah.

Sagara tertawa. Ia menatap Athena yang duduk di kursi roda di samping Bara.

" Apa kabar Athena?"

" Alhamdulillah aku semakin membaik. Seperti yang kakak lihat sekarang!"

Sagara mengangguk. " Ya. Begini sangat lebih baik di banding kamu terbaring di atas tempat tidur." gumam Sagara. Athena tersenyum.

" Kakak ngapain sama Exel? Di ajak ngapain?"

Sagara berdehem. Ia melirik Bara yang menggeleng.

" Itu anak minta tolong di ajarin cara menjadi fotografer yang piawai memotret!"

Athena menaikkan alis nya heran. " Perasaan Exel udah pintar moto deh," gumam Athena. Sagara meringis. Bara mendesah pelan.

" Memang. Tapi dia mau lebih pintar lagi katanya!"

" oh begitu!" Angguk Athena.

" Mas aku boleh suruh Exel ke sini kan?" Athena menatap Bara dengan puppy eyes nya yang tidak bisa di tolak Bara.

" Boleh. Nanti Mas telpon dia suruh ke sini."

" Mas punya nomor Exel?" Athena kembali bertanya heran dan terkejut penasaran.

" Iya. Kemaren waktu kamu sakiy Mas minta nomor nya saat berkunjung kesini!"

" Oh Exel ada jengukin aku Mas."

" Ada!"

Athena mengangguk. Sagara menatap miring ke arah Bara. Yang di tatap pun menaikkan alis seoalah bertanya ' kenapa?'

Alih alih menjawab Sagara malah melongos. Bara ingin sekali rasanya menonjok muka songong Sagara jika seandainya Athena tidak ada di antara mereka.

Tbc!

23/10/23

Ayok segeraa ungkapp siapa pelaku di balik kecelakaan Athenaaa!!!

Sepotong Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang