Happy reading🤗
°
°
°Makin kuat aku mencoba melupakan, makin kuat pula aku mengingatnya dalam ingatan~Arsyi
"Beliin gue permen karet tha." perintah Arsyila kepada kembarannya.
Arsyi memang memiliki kembaran yang bernama King Arthala Stevano. Ia pendiam, dan cenderung introvert. Tak suka basa-basi dan tak suka keramaian.
Fyi, Arsyila memang sangat menyukai permen jenis itu. Entah kenapa permen karet begitu candu baginya.
Walaupun sering sakit gigi atau bahkan rahangnya yang sakit akibat kebanyakan mengunyah, ia tidaklah kapok dan sampai sekarang terus saja mengonsumsi permen itu.
Seringkali permennya disita oleh sang daddy, namun ia terus membelinya dan menyembunyikan permen yang ia punya supaya tak lagi disita.
Kini stok permen karetnya habis, sehingga ia memanfaatkan Artha untuk membelikannya.
"Ogah." tolak Artha mentah-mentah dengan suara baritonnya.
"Kalo gak mau, nanti gue cepuin ke daddy kalo lo kemaren malem ikut balapan." ancam Arsyi.
Artha berdecak kesal karena Arsyi malah mengancam nya. Padahal baru pertama kali Artha mencobanya tapi sudah langsung diketahui oleh Arsyi.
"Duitnya?" Artha mengulurkan tangannya kepada Arsyi.
"Pake duit lo aja lah!" Seru Arsyi.
Laki-laki itu menghembuskan nafasnya kesal dan langsung pergi dari hadapan Arsyi.
"Yang banyak ya tha! 5 kotak aja sekalian. Kalo beli sedikit, gue tetep bakal aduin lo ke daddy!" teriak Arsyi masih saja mengancam.
Dan suara itu mampu menghentikan langkah Artha. Ia kembali berbalik.
"Jangan sakit gigi!" Peringat Artha. Karena jika Arsyi sakit gigi, sama saja ia akan diomeli oleh sang daddy.
Arsyi hanya mengangguk saja tanpa pikir panjang. Padahal ia pun tak tau gigi nya akan baik-baik saja atau tidak setelah memakan permen itu.
"Dah sana, jangan lama-lama ya." usirnya dan Artha pun segera pergi dari sana.
Rumahnya nampak sepi. Arsyi kini sendirian dirumah.
Di sore ini, daddy nya masih belum pulang juga sehingga membuatnya bebas untuk melakukan apa saja yang ia mau salah satu nya yaitu mengonsumsi permen karet.
Soal mommy nya, beliau sudah berpulang sejak Arsyi dan Artha baru lahir. Iya si kembar memang piatu. Keduanya tak pernah merasakan dekap hangat seorang ibu.
Alan sebagai sang daddy sebisa mungkin berperan sebagai seorang ibu juga untuk kedua anaknya. Namun tetap saja itu tidak bisa membuat Arsyi dan Artha merasa cukup karena lelaki itu sering sibuk.
-----
"Nda," panggil Aksa memecah keheningan."Kenapa?" Adara bertanya.
"Ini Rora nya berat." keluh Aksa pada sang bunda.
"Di kira kamu ga berat apa?" Balas Dara seraya mendengus kesal.
Posisi Aksa saat ini yaitu tidur dengan bantalan paha sang bunda sedangkan Aurora sudah tertidur lelap diatas Aksa, tepat nya didekapan abangnya.
Aksa hanya cengengesan saja saat mendengar ujaran sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Teen FictionSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...