{39} permintaan maaf

25 3 0
                                    

Happy reading

°
°
°


Aksa menatap rumah Arsyi dengan nanar. Tubuhnya bahkan lemas tak bisa dikendalikan. Ini suatu kesalahan yang sangat besar hingga membuat mereka kembali kandas.

Tangannya yang gemetar menatap semua dalam kotak cukup besar dari Arsyi. Ia melihat banyaknya barang disana.

Jam tangan, kemeja, gantungan kunci berbentuk setengah love yang ia yakini setengahnya lagi dimiliki oleh Arsyi oh ya jangan lupakan berbagai macam aksesoris lainnya. Arsyi memberikan begitu banyak barang seperti kacamata, topi, gelang yang sepertinya couple.

Namun, diantara semuanya yang paling berharga adalah sracbook yang tulisannya sedikit pudar akibat terkena gerimis. Tak hanya itu, kaos dengan inisial A dibelakangnya yang ia yakini itu dibuat oleh Arsyi dengan susah payah. Ia sempat melihat di tiktok kaos seperti itu yang dibuat menggunakan bibir guna membentuk inisial sesorang.

Aksa merasa tak asing dengan notebook kecil ini.

"Ini kan yang pernah gue liat pas jenguk dia."

Aksa mengerang seraya meraup wajahnya. Sepertinya Arsyi memang menyiapkan ini dari jauh-jauh hari.

"Argh sial! Gue udah buat kesalahan besar, sorry syi." Lirihnya dan terduduk dibawah rinai hujan.

"Gue gegabah, lagi-lagi gue bikin lo sakit." Gumamnya. Air mata seketika meluruh dan menyatu dengan air hujan.

_____

Aksa berlari kecil menuju Arsyi begitu melihat gadis itu baru saja turun dari motor Artha.

"Syi, maafin aku." Mohon Aksa dengan wajah memelas.

"Minggir!" Sentak Artha langsung mendorong Aksa supaya menjauh dan dirinya menarik Arsyi menjauh. Karena dorongannya begitu kuat, Aksa sampai terjerembab hingga seragamnya sedikit kotor akibat tanah yang becek.

"Tha gue salah, gue mohon maaf yang sebesar-besarnya gue tau itu ngga sebanding tapi gue ngga tau harus gimana lagi selain minta maaf."

Bugh

"Banyak bacot lo!" Geram Artha setelah memberi satu bogeman pada Aksa.

"Terus tha, gue gapapa dihajar sama lo bahkan sampe sekarat sekalipun asalkan kalian maafin gue." Ujar Aksa pasrah.

"Sakit dibalas maaf itu curang." Tekan Arsyi menatap Aksa tajam, setelahnya ia berlalu dari hadapan Aksa bersama dengan Artha yang berjalan dibelakangnya.

Aksa meraup wajahnya frustasi. Ia sadar jika dirinya terlalu gegabah hingga sesuatu yang tak diinginkan pun terjadi.

_____

Setelah bel berbunyi, dengan segera Aksa menghampiri Arsyi dikelasnya. Ia tak akan berhenti sebelum Arsyi benar-benar mau memaafkannya.

Langkahnya memelan ketika ia justru melihat Arsyi berjalan berdampingan dengan Arash. Mereka bahkan terlihat asik berbincang tanpa menyadari keberadaannya yang tak begitu jauh dengan mereka.

"Lo ngapain deket-deket cewe gue." Gertak Aksa sedikit menggeser posisi Arash yang tadinya berada tepat di sebelah Arsyi.

"Mantan." Arsyi meralat ucapan Aksa.

Mantan? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang