Happy reading
°
°
°Kala itu semuanya terasa begitu bahagia. Ya, bahagia yang sangat sempurna. Akan tetapi karena kesalahpahaman yang berujung kandasnya hubungan mereka membuat bahagia itu sirna seketika.
Setelah beberapa minggu Aksa menghindari Arsyi, sore ini memilih untuk menemui gadis itu.
Bukan hanya karena alasan ingin menjauh sejenak, tetapi karena ujian akhir baru saja dilaksanakan.
"Nda Abang keluar bentar."
"Bunda nitip seblak dong bang!" Seru bunda.
"Iya nda siap aku beliin nanti." Katanya
"Rora jangan rewel, Abang mau keluar bentar aja." Pesannya pada Aurora yang tengah anteng menonton cocomelon seraya memakan camilan.
Melihat Aurora yang fokus tanpa mendengar ucapannya, Aksa dengan jahil menciummi seluruh permukaan wajah adiknya dengan gemas.
"Ihhh!" Gerutu Aurora terlihat sebal.
"Abang jangan jahil!" Sentak bunda.
Aksa malah menjulurkan lidah dengan wajah tanpa bersalahnya sehingga membuat Aurora seketika menampar pipi aksara.
"Aw sakit." Drama Aksa karena pada kenyataannya tamparan itu sangat tidak terasa.
"Makanya jangan jahilin adeknya." Seru Adara.
"Rora jangan ngambek, nanti Abang beliin ice cream deh." Bujuk Aksa.
"Mau ngga nih? Kalo ngga nanti Abang kasih ke Alfa aja deh."
"Ih Abang!" Kesal rora dengan wajah dibuat sangar yang sayangnya sangat terlihat lucu.
Aksa yang melihat itu sontak saja tertawa.
"Iya Ra nanti Abang beli ice cream buat kamu." Akhirnya Aksa berhenti menjahili adik cantiknya itu.
Aurora yang mendengar itu mengangguk antusias.
_____
Kini Aksara tengah berdiri di ambang gerbang rumahnya. Menelisik keadaan luar sana. Niat hati ingin menemui Arsyila, namun sepertinya ia harus menunda itu.
Tangannya mengepal kuat kala matanya melihat dengan jelas Arsyi bersama dengan Arash, si lelaki PPL itu.
"Ini bukan pertama kalinya gue ngerasain life after breakup, tapi kali ini rasanya sakit banget woi?!" Geramnya dengan suara tertahan karena ia sadar ada satpam rumahnya yang berada tak jauh dari keberadaannya.
Aksa berbalik menuju garasi. Ia mengendarai motor sport nya. Begitu melewati rumah Arsyi, ia sempat melirik sebentar dan menemukan keberadaan Arsyi beserta Arash yang baru saja memasuki gerbang rumah gadis itu.
Sial! Hatinya begitu memanas.
Keberadaan Arash yang begitu memanfaatkan putusnya dengan Arsyi benar-benar membuat Aksa kesal setengah mati.
Dengan keadaan hati yang kurang baik, oh tunggu bukan kurang akan tetapi memang benar-benar tidak baik, Aksa melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Gue kira Arel yang bakal pepet Arsyi lagi, tapi ternyata malah si kampret itu yang mepet terus? Plot twist banget." Gerutunya.
"Emang minta dihajar ya,"
"Dia kan penyebab gue salah paham, eh tunggu, apa jangan-jangan dia sengaja dan ini udah direncanain?" Duga Aksa yang entahlah bagaimana kebenarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Teen FictionSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...