Happy reading
°
°
°Di keheningan malam seorang lelaki tengah termenung. Pikirannya terasa penuh dengan hal-hal yang kebenarannya belum jelas.
Dia Aksa. Sejak hari itu, dimana Arsyi sudah pulih dari sakitnya hingga hampir dua minggu ini gadisnya itu terlihat aneh. Selama hampir dua minggu pula ia merasa kesepian dan kehilangan akan sosok Arsyi.
Bagaimana tidak, di antar jemput saja sudah jarang. Sleepcall juga terakhir beberapa hari lalu. Chatting juga selalu slow respon. Ketika ditanya jawabannya sedang sibuk. Entahlah sibuk apa, tapi yang pasti Aksa sudah tidak tahan lagi dengan ketidakjelasan yang terjadi diantara mereka.
Tanpa memberitahu, Aksa bergegas keluar rumah menuju rumah sebelah.
"Aku keluar bentar yah." Pamitnya pada Arsen yang tengah menonton televisi padahal dirinya sibuk pada laptopnya.
"Iya bang." Sahutnya singkat tanpa menoleh sedikitpun. Setelah itu Aksa berlalu meninggalkan rumah dengan kaos oblong dan celana pendek, pakaian sehari-harinya.
Ia tersenyum menyapa satpam rumah yang tak begitu akrab dengannya.
"Mau kemana den?" Tanyanya ramah sembari membukakan gerbang.
"Ke tetangga pak." Balas Aksa.
"Oh iya sok atuh." Katanya setelah gerbang sudah dibuka.
"Makasih pak." Sahut Aksa kemudian keluar.
Baru selangkah ia berjalan, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya ketika melihat Arsyi yang baru saja tiba diantar oleh ojol.
"Abis darimana?" Tanyanya dengan dahi mengernyit. Apalagi Arsyi membawa satu kantong yang cukup besar hingga membuatnya rahangnya mengeras.
Ia melihat room chat nya dengan Arsyi memastikan apa yang tadi dikatakan oleh Arsyi.
Sweetie🤍
are you having dinner with me tonight?
maaf sa aku lagi ngerjain tugas
Aksa tersenyum getir. Rasanya tak menyangka jika gadis itu membohonginya. Entah dari mana gadis itu pergi. Padahal dia ingin memperbaiki hubungan mereka yang terasa semakin renggang. Tapi mengapa gadis itu malah menolaknya ketika mengajak dinner? bahkan dia juga sampai berbohong.
Aksa membalikkan badannya kemudian masuk lagi ke dalam rumah yang ternyata gerbangnya belum dikunci. Satpam yang tadi keheranan sendiri ketika anak majikannya justru balik lagi padahal baru beberapa menit pergi. Aksa bahkan berlalu dengan langkah yang cepat.
"Kok balik lagi bang?" Tanya Arsen menyadari Aksa yang kembali memasuki rumah.
"Ngga jadi." Sahutnya dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada dilantai dua.
Aksa membuka pintu balkon kemudian merogoh sakunya yang berisi rokok. Sejak kemarin ia memutuskan untuk kembali merokok setelah sekitar 4 bulan tidak merokok. Padahal ia sudah berhasil tanpa rokok semenjak bunda hamil dan kembali dengan Arsyi.
Matanya menatap kearah kamar Arsyi yang lampunya terlihat menyala. Ia juga dapat melihat bayangan Arsyi yang kesana kemari hingga berakhir duduk di meja belajarnya. Ia dapat melihat itu karena gorden yang menutupi pintu kaca balkon itu berwarna putih dan tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Teen FictionSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...