{6} sadboy

92 38 5
                                    

Happy reading

°
°
°
Seperti udah rela tapi masih ada rasa~Aksa

Aksara melihat Arsyila berangkat sekolah bersama dengan laki-laki yang ia ketahui adalah si ketua OSIS.

Rumornya Arsyi memang sedang dekat dengan si ketos yang notabene adalah teman Artha yang juga menjadi anggota OSIS.

Kejadian sebulan yang lalu, tepatnya saat ia mengajak Arsyi pergi gagal total. Dikarenakan Arsyi ditelpon oleh guru dan diminta untuk mengikuti olimpiade kimia yang digelar tepat di hari lusa.

Dan sialnya si ketua OSIS yang bernama Altharel menjadi pasangannya untuk melaksanakan olimpiade tersebut.

Sejak saat itulah keduanya nampak begitu dekat. Apalagi sebelumnya Arsyi beberapa kali mengikuti olimpiade bersama dengan Arel. Hal tersebut pun memicu Aksa melakukan kesalahan fatal hingga membuat hubungan keduanya kandas.

"Ada yang panas nih" celetuk Aidan.

"Kipas mana kipas!" Arjun pun ikut menimpali.

"Kasian amat jadi sadboy"

"Berisik amat" ucap Aksa dengan nada ketus.

"Kalo cemburu bilang aja sih" ujar Aidan.

"Kasian anjir" balas Arjun seraya tertawa terbahak bahak.

"Cemburu ya? yakali! Dia itu cuma mantan lagian emang dia aja yang bisa nyari ganti, gue juga bisa kali"

"Bisa sih tapi paling dijadiin buat manas-manasin mantan doang" ucap Arjun yang di angguki oleh Aidan.

"Bacot"

Setelah mengumpat, Aksa meninggalkan semuanya karena merasa dirinya benar-benar terpojokkan.

Pikirannya terus tertuju pada Arsyi. Kedekatan Arsyi dan Arel membuatnya merasa kepanasan sendiri.

Arsyi dan Arel memang partner disetiap olimpiade.

Tentu Aksa jauh berbeda dari keduanya. Kapasitas otaknya tak sebesar itu. Jika Arsyi pintar di bidang akademik maka Aksa sendiri berbakat di bidang non-akademik.

Semua jenis olahraga Aksa sukai. Sebelumnya kelebihan dan kekurangan keduanya memang membuat Arsyi dan Aksa saling melengkapi satu sama lain. Tapi berbeda lagi dengan sekarang, keduanya telah usai sehingga sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

_____

Bel pulang sekolah berbunyi sejak satu jam yang lalu. Keadaan sekolah sudah mulai sepi. Hanya tinggal beberapa siswa yang mengikuti ekskul ataupun ada kepentingan lainnya.

Lelaki yang menggunakan jarsey yang dipenuhi dengan keringat kini berjalan sedikit tergesa karena ada janji dengan adik manisnya.

Dia Aksara, lelaki itu baru saja akan pulang setelah mengikuti ekskul basket.

"Woi mantan, bayar utang-utang lo!" Seru Aksa kala melihat Arsyi keluar dari perpustakaan.

Arsyi yang mendengar itu pun berdecak kesal.

"Perhitungan banget jadi cowok!" Pekik Arsyi

"Bisa gak sih jangan ngerusuhin gue mulu" lanjut Arsyi karena merasa terganggu.

"Ga bisa, soalnya lo masih ada utang ke gue" balas Aksa seraya bersedekap dada.

"Sorry aja nih ya semua barang-barang itu udah gue buang!" Sentak gadis itu.

Aksara sempat terdiam beberapa saat hingga akhirnya ia mengeluarkan suara kembali.

"Yaudah sih gak perduli juga gue" balas Aksa seolah biasa saja.

Mantan? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang