Happy reading
°
°
°balance belum tentu benar dan kalo ga balance udah pasti salah
Weekend ini dipagi hari yang cerah, Aksa sudah duduk manis diruang tamu. Sesuai janjinya pada Arsyi, ia akan mengunjungi pacarnya di hari libur.
"Ngapain sa? yaampun! Ini masih pagi loh!" Arsyi menggerutu sebal seraya menatap Aksa tajam. Sedangkan Aksa hanya tersenyum saja.
"Udah sana mandi aja, aku tungguin kok." Titah Aksa dengan lembut.
"Males!" Sarkas Arsyi dan memilih untuk merebahkan dirinya di sofa yang berhadapan dengan Aksa. Sungguh, matanya masih terasa berat. Apalagi ia begadang semalam karena menonton Drakor.
"Ayo sweetie jangan males." Kata Aksa menghampiri Arsyi dan terus menarik kedua tangan gadis itu supaya mau bangun.
"Waktu itu aku belum sempat penuhi semua wishtlist kamu, sekarang aku bakal wujudin satu-satu syi."
Mendengar itu, Arsyi langsung membuka matanya dan menatap Aksa penuh binar.
"Serius?!" Tanya Arsyi yang langsung diangguki oleh Aksa.
"Tapi males." Rengek Arsyi dengan wajah memelasnya.
"Pagi-pagi gini mending joging aja syi." Usul Aksa yang sontak membuat Arsyi melemparkan bantal sofa pada sang pacar.
"Itu bukan wishtlist gue!" Sarkas Arsyi dengan mata mendelik tajam.
Aksa terkekeh kecil melihat respon gadisnya yang memang terlampau mageran itu.
"Kita harus mengawali hari ini dengan yang baik-baik, jadi ayo kita joging biar kita sehat." Ajak Aksa menarik kedua tangan Arsyi hingga membuat gadis itu mau tak mau bangun dan menurut saja.
_____
"Sa tungguin!" Teriak Arsyi dengan nafas terengah-engah dikarenakan Aksa sudah berlari jauh sedang dirinya tertinggal.
Dengan kesal, Arsyi memilih untuk mendudukkan dirinya di bawah pohon. Tak perduli mau ia ditinggal atau tidak oleh Aksa.
Beberapa menit berlalu Aksa tak kunjung datang. Ia menghembuskan nafasnya kesal.
"Dasar ngeselin! Udah tau gue jarang olahraga giliran gue ikut malah ditinggalin." Gerutunya kesal ditambah pemandangan dihadapannya yang membuat matanya sakit. Ada beberapa pasangan yang terlihat begitu mesra dengan si laki-lakinya yang terlihat romantis. Sedangkan Aksa? Lelaki itu bahkan tak kunjung menghampirinya. Padahal ia yakin jika Aksa tau dirinya berhenti disini setelah beberapa menit berlari.
"Kenapa kesel gitu sih sweetie?" Penuturan seseorang tersebut tentu membuatnya terkejut apalagi dengan sesuatu yang dingin menempel di pipinya
Ia menatap sengit pada sang empu yang tidak lain tidak bukan adalah Aksa. Ia langsung merebut sebotol air mineral dan meminumnya dengan tergesa.
"Jangan buru-buru gitu syi, nanti keselek." Ucap Aksa sedangkan Arsyi hanya diam tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Ya udah ayo kita pulang aja." Ajak Aksa mengulurkan tangannya. Arsyi hanya melirik sejenak kemudian berdiri dengan menghiraukan uluran tangan Aksa. Sedangkan lelaki itu menahan senyumnya melihat tingkah Arsyi yang justru terlihat menggemaskan dimatanya. Ia bangkit dan segera menyusul gadisnya yang nampak begitu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Teen FictionSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...