{31} Pasar malam dan konser

25 3 0
                                    

Happy reading

°
°
°

Malam ini Arsyi merengek ingin ke pasar malam kepada Aksa. Akan tetapi, Aksa tidak mau karena ia tahu jika kekasihnya itu pasti cape setalah tadi sore bermain di pantai.

"Sa plis, gue ga cape kok." Rengek Arsyi dengan puppy eyes nya.

"Ga cape? Awas aja kalo nanti ngeluh kaki nya sakit." Ujar Aksa yang membuat Arsyi melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Oke kalo lo ga mau, gue kan bisa sama Artha." Ujarnya.

"Artha juga lagi jalan sama Aina kali." Balas Aksa telak hingga membuat Arsyi diam. Hingga beberapa detik kemudian ia kembali tersenyum jail.

"Gue sama Aidan aja kalo gitu." Ujar Arsyi

"Telpon ah." Arsyi semakin memanas-manasi Aksa dengan menelpon Aidan.

"Halo cantik." Sapa Aidan dari sebrang sana. Namun, suara itu tak terlalu jelas dikarenakan dentuman musik yang begitu keras dan memekakkan telinga membuat Arsyi segera menjauhkan ponsel dari telinganya. Tentu Arsyi tahu dimana Aidan berada, yang tak lain adalah club malam.

"Lo mau keluar sama cogil satu ini?" Tanya Aksa merebut ponsel Arsyi.

"Inget orang tua bro, balik!" Aksa mengingatkan kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"Masih mau keluar?" Tanya Aksa menatap Arsyi yang terlihat lesu.

Melihat keterdiaman Arsyi, akhirnya Aksa menghela nafas panjang.

"Ya sudah sana ganti baju, kita berangkat."

"Serius?" Tanya Arsyi dengan mata berbinar.

"Cepetan sebelum aku berubah pikiran." Sahut Aksa membuat Arsyi segera bergegas menuju rumah untuk bersiap. Aksa menggeleng melihat kelakuan sang pacar. Setelahnya, Aksa pun turun bersiap.

_____

"Rame banget sa." Keluh Arsyi ketika tiba di pasar malam.

"Wajar sweetie, kan malming." Balas Aksa.

"Genggam terus ya, jangan sampe lepas nanti kalau hilang kan repot." Lanjutnya hingga membuat Arsyi semakin mengeratkan genggamannya pada jemari Aksa karena semakin berdesakan.

"Mau naik apa sweetie?" Tanya Aksa.

"Kora-kora!" Seru Arsyi yang sontak membuat Aksa melotot. Apa-apaan?! Ia bahkan tidak berani menaiki itu. Aksa pikir pacarnya akan lebih menaiki bianglala.

"No!" Balas Aksa spontan.

"Kenapa? Takut?" Tanya Arsyi dengan senyum seolah meremehkan. Aksa yang tidak terima akhirnya membalas.

"Ngga, yaudah ayo!" Ujarnya penuh percaya diri kemudian segera menuju wahana kora-kora yang terlihat horor bagi Aksa.

"Sa yang kosong cuma di ujung belakang, gapapa?" Tutur Arsyi.

"It's okay sweetie, ayo." Ajak Aksa menarik Arsyi untuk duduk. Wajahnya terlihat santai akan tetapi, jantungnya terus berpacu begitu cepat. Tidak, bahkan ini lebih cepat dari setiap kali ia berhadapan dengan Arsyi. Lebih cepat dari detakan jantungnya ketika ia dibuat jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama.

Mantan? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang