Happy reading
°
°
°"Satu-satunya cara untuk melupakan mu adalah mengubur perasaanku, lantas bagaimana aku bisa melupakanmu jika rasa ini terus tumbuh?"
Hari ini mood Arsyi begitu buruk. Ia berada di balkon kamarnya ditemani dengan alunan musik. Entah sudah habis berapa permen karet yang ia konsumsi. Akibat badmood, Arsyi menghabiskan begitu banyak permen karet yang ia beli bersama Aksa.
Sial! Mengingat Aksa, mood nya semakin buruk saja. Pikirannya melayang mengingat kejadian beberapa bulan lalu dimana ia memergoki Aksa yang sedang bermesraan dengan perempuan lain di sebuah restoran.
Flashback on
"Enak?" Artha bertanya pada Arsyi ketika memberikan suapan pada kembarannya. Penyebab Arsyi disuapi oleh Artha yaitu karena gadis itu sedang sibuk belajar karena lusa ia akan melaksanakan olimpiade.
Arsyi mengangguk antusias "enak banget" balasnya.
Keduanya sedang berada di restoran dikarenakan asisten rumah tangga dirumah mereka sedang pulang dan Arsyi juga sedang malas untuk memasak.
"Arel ga jadi kesini"
"Kok ga jadi? Padahal ada yang mau gue tanyain"
Artha mengedikan bahunya.
"Bisa tanyain besok"
Arsyi akhirnya mengangguk saja. Dan kembali fokus menjawab latihan soal.
Artha hanya diam dan terus menyuapi Arsyi dan bergantian menyuapkan untuknya sendiri.
Suara tawa yang tak asing ditelinga Arsyi membuatnya mengalihkan pandangannya pada sumber suara.
Tak hanya Arsyi, ternyata Artha juga melakukan hal yang sama.
"You okey?" Tanya Artha khawatir apalagi melihat mata Arsyi yang memerah dengan napas memburu.
Arsyi mengangguk seraya tersenyum kecut.
"Pulang yu" ajak Artha. Namun, Arsyi tak mengiyakan.
Semua rencana yang telah disusun rapi olehnya bersama Aksa sirna dalam sekejap mata. Pandangannya memburam karena air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Hatinya hancur lebur diremas kekecewaan yang mendalam. Langkah kakinya berpijak menuju kedua insan tersebut dengan tergesa, membawa amarah yang tertahan. Namun, yang ada dibenaknya ia ingin meluapkan rasa sakit yang dirasakan.
"Oh ini yang katanya cukup sama satu cewe? Bullshit!"
Aksa yang melihat sang pujaan hatinya memergoki dirinya dengan perempuan lain pun terkejut bukan main.
"Sayang ini ga seperti apa yang kamu lihat" Aksa membela dirinya sendiri.
Plak
Tamparan Arsyi begitu keras hingga membuat Aksa tertoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Teen FictionSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...