{26} dihukum

32 4 0
                                    

Happy reading

°
°
°
"I wanna stay up and talk to you."

Mentari memancarkan cahayanya. Sejak pagi buta Arsyi sudah pulang ke rumahnya. Semalam ia tidur bersama Aurora, namun ternyata Aksa juga turut tidur dikamar adiknya. Akan tetapi Aksa tertidur di sofa.

Arsyi sendiri pulang disaat Aksa masih tertidur lelap. Sebenernya ia sempat membangunkan Aksa karena kasihan jika lelaki itu tertidur di sofa, akan tetapi lelaki itu tak kunjung bangun. Setelah keluar dari kamar Aurora, ia menemukan Arsen yang tengah berada di dapur dan ia pun berpamitan dan Arsen berterimakasih padanya.

Kembali bersama Arsyi, kini gadis itu sudah siap untuk berangkat sekolah.

"Hari ini mau dianterin Daddy?" Kata Alan menawarkan.

"Mau!" Seru Arsyi hingga membuat Alan tersenyum.

"Artha mau ikut juga?" Tanyanya pada Artha. Mereka tengah berada di meja makan dan telah menghabiskan sarapannya masing-masing.

"Aku sendiri aja." Artha membalas.

"Ya udah hati-hati ya tha." Alan berpesan.

"Iya dad." Balas Artha singkat.

"Pagi sayang-sayangnya gue!" Seru seseorang yang tak lain adalah Aksa.

Lelaki itu tiba-tiba berada dihadapan mereka tanpa disadari oleh ketiganya.

"Pagi." Arsyi dan Alan kompak membalas. Sedangkan Artha hanya diam saja.

"Hari ini Arsyi sama gue." Tutur Alan yang sontak saja membuat Aksa lemas.

"Lo duluan aja sono!" Perintah Alan yang justru terdengar seperti mengusir Aksa.

"Gwenchana." Sahut Aksa dengan muka dibuat-buat.

"Duluan aja, tapi nanti pulang bareng ya."

"Oke sweetie."

"Duluan ya, assalamualaikum." Pamitnya kemudian menyalimi punggung tangan Alan.

"Waalaikumsalam." Balas semuanya.

"Bye sayang!" Katanya memberi kiss bye dengan senyum merekah sembari berjalan hingga ia hampir terjatuh akan tetapi ia masih bisa menjaga keseimbangannya. Aksa sempat terdiam kemudian melirik ke belakang apakah mereka masih memperhatikannya atau tidak dan alangkah malunya ia ketika ketiga orang itu masih menatapnya dengan ekspresi menahan tawa. Tanpa berbicara apapun, ia langsung ngacir ke luar rumah hingga membuat Arsyi, Artha dan Alan sontak tertawa terbahak-bahak.

_____

"Di hukum lagi?!" Tanya seorang gadis dengan wajah murka nya.

"Kali ini gara-gara apa?" Tanyanya, ia adalah Arsyi. Saat keluar kelas ingin ke koperasi untuk membeli pulpen karena pulpennya habis, ia justru menemukan Aksa yang tengah hormat didepan bendera.

"Aku telat, pr juga belum selesai."

"Udah dibilangin dari semalem tau nya belum ngerjain, dasar pemalas!" Semprotnya dengan penuh amarah. Lagi pula sudah diingatkan mengapa tetap tidak mengerjakan sih?

Mantan? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang