Happy reading
°
°
°Movie date gagal, sehingga Arsyi lebih memilih untuk menonton Drakor dirumah bersama Aksa yang notabene sangat anti dengan hal yang berbau Korea. Rencananya mereka akan menonton malam ini. Sedangkan sekarang tepatnya di sore hari, mereka tengah bersiap untuk menuju pantai yang jaraknya lumayan jauh dari sini.
"Tha." Sapa Aksa ketika melihat Artha tengah membuka pagar rumah. Lelaki itu menatap Aksa penuh selidik.
"Gue izin bawa Arsyi pergi ke pantai." Aksa meminta izin karena merasa terintimidasi oleh Artha.
Artha mengangguk.
"Jangan macem-macem."
"Satu macem aja kok tha." Balas Aksa menampilkan cengiran khasnya yang sontak mendapat pelototan maut.
"Aelah bercanda doang tha, serius amat." Ujar Aksa seraya cengengesan sedangkan Artha menatap jengah laki-laki dihadapannya ini.
"Calon ipar lagi debatin apa nih?" Kedua lelaki itu menoleh ke arah sumber suara yang tidak lain adalah Arsyi.
Aksa maupun Artha menelisik penampilan Arsyi.
"Ganti!" Sentak mereka berdua secara bersamaan yang sayangnya dibalas gelengan kepala oleh Arsyi. Hal itu disebabkan karena Arsyi menggunakan pakaian yang begitu minim.
Arsyi menggeleng kuat.
"Ini wishtlist gue loh, tuh kita udah cocok sa sama-sama pake baju putih."
"Lagian gue ga punya baju putih selain ini, yakali gue pake seragam OSIS?" Lanjutnya dengan wajah memelas.
Mendengar itu, Artha tak bisa membalas apapun begitu juga dengan Aksa. Dengan sigap, Artha melepaskan jaket yang dikenakan olehnya kemudian segera memakaikannya kepada sang kembaran.
"Takut masuk angin." Katanya yang membuat Arsyi tersenyum karena merasa terharu.
"Tha manis banget sih pantes aja Aina tergila-gila sama lo." Tutur Arsyi yang justru membuat Aksa menarik lengannya.
"Gue lebih manis dan gue bakal bikin lo jauh tergila-gila sama gue." Kata Aksa dengan senyum manisnya.
Artha yang melihat itu memutarkan bola matanya malas.
"Hati-hati, lo harus jaga Arsyi." Pesan Artha menatap Aksa dengan wajah tanpa ekspresi.
"Tenang aja tha, tanpa disuruh pun pasti gue jaga." Balasnya hingga membuat Artha mengangguk.
"Bye tha!" Seru Arsyi bersamaan dengan melambaikan tangannya. Setelah itu, keduanya memasuki mobil milik Aksa yang didapat ketika ia sweet seventeen.
_____
"Kok berhenti?" Arsyi bertanya ketika mobil tiba-tiba berhenti di tengah jalan.
"Sebentar." Ujarnya kemudian keluar mobil. Arsyi sendiri menatap sang pacar hingga lelaki itu nampak memasuki toko bunga. Arsyi menggigit bibirnya dengan senyum tertahan. Sial! Tentu saja ia salah tingkah.
Tak lama kemudian Aksa kembali dengan sebuket bunga mawar putih, bunga kesukaannya. Melihat itu, pipi Arsyi bersemu merah dan berpura-pura sibuk dengan memainkan ponselnya.
"Hey love, this is flower for you."
"Cantik, kaya kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Fiksi RemajaSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...