Happy reading
°
°
°
Rasanya benar-benar hampa. Mengingat kemana-mana ia selalu berjalan beriringan bersama dengan Arsyi, membuat Aksa sangat-sangat merasa asing dengan hal yang dirasakannya sekarang.Setelah hari itu, Aksa benar-benar tak mengganggu Arsyi lagi. Bukan Arsyi saja yang menjauh, tapi dirinya juga.
Tentu saja hal ini sangat menyiksa karena ini bukan keinginannya. Namun, ia harus mengerti jika saat ini Arsyi belum mau diganggu dan butuh waktu. Ia akan kembali menemui Arsyi diwaktu yang tepat.
Saat ini Aksa berada di kantin sekolah yang ramai. Meskipun begitu, Aksa tetap saja merasa kesepian ditengah keramaian seperti ini.
"Sa lo mau lanjut kemana?" Suara Arjun membuat Aksa tersadar dari lamunannya.
Ternyata tidak hanya Arjuna tetapi ada Aidan juga yang sudah duduk manis dihadapan Aksa.
"Ngelamun mulu sa, udah deh jangan mikirin cewe terus." Seru Aidan.
Ya kabar mengenai hubungan Aksa dan Arsyi yang kembali putus sudah tersebar luas. Namun sebetulnya Aksa merasa heran karena Alan maupun Artha sama sekali tak bertindak. Padahal ancaman dua orang itu saat ia kembali bersama Arsyi lumayan membuat Aksa panas dingin.
"Dih?! Lo ga nyadar apa gimana? Pikiran lo kan isinya cewe mulu." Sahut Arjun mengingat Aidan ini playboy cap kakap.
"Gue mau lanjut ke Bandung." Akhirnya Aksa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Arjuna.
"Meskipun tanpa Arsyi?"
Aksa mengangguk. Ya rencana untuk melanjutkan pendidikan ke Bandung pernah menjadi impian mereka. Namun, Aksa sendiri pun tak tahu dengan Arsyi. Intinya ia akan tetap memperjuangkan impiannya meskipun mungkin tanpa Arsyi.
"Kenapa harus Bandung?" Arjun bertanya seraya menopang dagunya menunggu jawaban Aksa.
"Karena romantis." Balas Aksa mengikuti video yang beberapa waktu lalu sempat viral.
"Salah sa! Pasti karena banyak cewe cantik kan?" Tanya Aidan karena yang ada dipikirannya memang begitu. Satu geplakan jatuh pada bahunya.
"Yeu itu mah pikiran lo doang kali." Balas Arjun merasa tak terima dengan pendapat Aidan. Mungkin memang benar jika ada banyak perempuan cantik, tapi Arjun sama sekali tak merasa tertarik.
"Hampir semua cowo gitu, emang cuma pikiran lo aja yang ga terbuka karena stuck di masa lalu." Tutur Aidan hingga membuat Arjuna merenungi semuanya.
"Gue kasih tau kalian berdua deh, dengerin baik-baik." Aidan membuka suara ketika kedua temannya diam.
"Definisi cinta habis di orang lama itu ngga akan pernah ada kalo kalian berpikiran luas dan terbuka."
Kedua temannya saling menatap karena merasa heran dengan kalimat pertama yang terlontar dari mulut Aidan.
"Konsep itu cuma diterapkan oleh orang-orang yang ngga mau keluar dari zona nyaman, pada kenyataannya kalian hanya belum siap kehilangan dan itu juga buat kalian ngga mau kenal bahkan dekat sama orang baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Teen FictionSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...