Happy reading
°
°
°
You're perfect for me"Selamat pagi anak-anak!" Pagi ini dibuka dengan sapaan oleh guru olahraga, pak Agus.
"Pagi pa!" Balas semuanya dengan semangat. Apalagi para perempuan yang melihat dua orang laki-laki yang tengah berdiri dikedua sisi guru mereka.
Di pagi yang cerah ini Arsyi sepertinya hanya Arsyi saja yang kurang semangat karena pelajaran olahraga tidak ia sukai.
"Seperti apa yang saya bilang Minggu lalu, hari ini kita kedatangan tamu yaitu mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL dari universitas PGRI Semarang." Tutur guru tersebut.
"Syi liat tuh ganteng-ganteng banget lo mah nunduk mulu." Seru Aina yang terdengar begitu antusias.
"Males." Balas Arsyi tak minat.
"Silahkan perkenalkan diri kalian." Titah pak Agus.
"Hai semuanya perkenalkan nama saya Arashka Bimantara kalian bisa panggil saya kak Arash."
Merasa familiar dengan suaranya, Arsyi akhirnya mendongak hingga ia melebarkan matanya. Lelaki bernama Arashka itu adalah seseorang yang pernah menabraknya dulu. Benar kata Aina, Arashka memang terlihat sangat tampan dengan tubuh berototnya.
"Halo guys! Kenalin gue Arie Reynaldo." Lelaki di samping Arashka pun turut memperkenalkan diri.
"Mulai sekarang sampai dengan 1 bulan ke depan kalian akan di ajar oleh mereka, saya akhiri sampai sini saja." Kata pak Agus.
"Saya titip anak-anak pada kalian, saya tinggal dulu." Pesan pak Agus kepada kedua laki-laki itu.
"Baik pak." balas Arash dan juga Arie.
"Kami sudah melakukan perkenalan, apakah ada yang ingin ditanyakan?" Arie, lelaki berambut keriting itu kembali bersuara.
"Rumahnya dimana kak?"
"Kak Arash udah punya pacar belum?"
"Info Instagram nya dong kak"
"Sekalian wa nya juga kak"
Suara mereka yang begitu antusias terus saja bersahutan tanpa henti.
"Harap tenang ya dek, kita akan menjawab pertanyaan kalian satu persatu." Kata Arash sehingga membuat keadaannya kembali kondusif.
"Rumah saya di Jakarta Selatan, begitu juga dengan Arash. Karena jarak yang jauh, kita disini ngekost di kost depan sekolah." Arie menjawab salah satu pertanyaan.
"Perihal pacar, kita sama-sama jomblo." Kali ini Arash yang menjawab.
"Aw boleh dong saya daftar."
Keadaan kembali ramai hingga membuat kedua orang itu merasa kewalahan. Namun, akhirnya semuanya dapat teratasi hingga akhirnya mereka berolahraga didampingi oleh Arash dan Arie.
Arsyi sendiri sesekali tersenyum ketika bersitatap dengan Arash.
"Dikarenakan jam hampir selesai, pembelajaran olahraga kami akhiri silahkan kalian ganti seragam dan berisitirahat." Ujar Arie mengakhiri pembelajaran hari ini.
"Baik kak." Balas semuanya.
Mereka pun membubarkan diri, termasuk Arsyi dan juga Aina.
"Masa sih cowo pada ganteng begitu ga punya pacar syi?" Aina bertanya karena merasa heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan? (On Going)
Teen FictionSejak menjadi sepasang mantan, hidup keduanya menjadi hampa seolah kehilangan belahan jiwanya. Keduanya sudah saling bergantung satu sama lain akan tetapi hubungan mereka kandas sehingga mau tak mau harus mampu hidup tanpa satu sama lain. Ternyata m...