***
Davika menyesap kopi nya secara perlahan dengan pandangan kosong, berbeda dengan otak nya yang saat ini sedang bekerja sangat cepat, dan terasa akan pecah.
" apa kau kembali menjadi pecandu kopi ?" suara berat yang baru saja menyapa telinga nya membuat fokus davika teralih, menoleh dan menatap joss yang kini sedang berdiri di hadapan nya.
melihat beberapa gelas bekas kopi yang telah kosong joss mendengus, menatap sinis wanita di depan nya.
" apa kau sedang stress ?"
" sangat "
joss mengerutkan kening nya, kini mulai menatap davika penasaran.
" aku di angkat menjadi direktur " lanjut davika dan kali ini membuat joss terkejut sekaligus heran.
" bukan kah itu bagus, artinya jabatan mu naik bukan ? lalu apa yang membuat mu stres ?"
davika menghela nafas nya kasar, joss benar jabatan nya memang naik, tapi ..
" yaa.. jabatan ku memang naik, tapi aku juga langsung mendapat tugas di luar kota untuk mengurus proyek baru disana " jelas davika dengan wajah lesu nya.
dan kini joss tau, apa yang membuat wanita itu stres, dan joss sangat mengerti apa yang davika khawatirkan.
" apakah aku harus kembali menyerahkan jabatan itu ? jujur saja aku tidak bisa meninggalkan gulf "
joss mengangguk pelan, perlahan tangan nya menyentuh pundak wanita itu dan menepuk nepuk nya.
" apa kau sudah berbicara dengan gulf ? "
davika menggeleng
" ku rasa kau harus berbicara dengan nya terlebih dahulu, dan menurutku gulf tidak akan keberatan, ini kesempatan bagus untuk mu devv, jangan menyianyiakan nya "
" aku tau joss, tapi bagaimana dengan gulf ? selama ini aku tidak pernah pergi jauh dari nya, bagaimana jika dia sakit saat aku pergi nanti ?" davika menatap joss dengan mata yang memerah menahan tangis.
membayangkan ia yang harus pergi meninggalkan gulf, membuat davika sangat sesak, ia tidak ingin meninggalkan anak nya, apalagi dalam waktu lama, 5 bulan, menurut davika 5bulan adalah waktu yang sangat lama, mengingat selama ini ia tidak pernah pergi kemanapun tanpa gulf.
" apa kau lupa jika anak mu itu sekarang sudah ada seseorang yang menjaga nya dengan baik, juga ada aku yang akan terus berada di dekat nya "
davika terdiam, ya.. benar, gulf memang sudah ada mew yang mampu menjaga nya dengan sangat baik, juga davika sangat mempercayai mew jika anak nya akan aman dan baik baik saja bersama lelaki itu, tapi tetap saja rasanya sangat berat bagi davika.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're a sunflower
Romance" apa yang kau lakukan ! menjauhlah dari ku !" seru gulf sambil berusaha mendorong tubuh kekar lelaki di depan nya. " oww.. bukan kah kau kesini untuk mengajak ku bersenang senang ?" gulf semakin melebarkan mata nya, ketika mendengar perkataan lela...