Rumah

557 92 37
                                    









Chanyeol memelankan langkahnya ragu, saat melihat pintu rumah masa kecilnya itu sungguh apa ini pilihan yang benar? Dia sendirian sekarang tidak dengan Jackson yang biasanya menemaninya ketika dia hendak masuk rumah besar ini, tidak juga dengan Sehun, orang terakhir yang dia ajak untuk masuk bersama kedalam runah masa kecilnya ini.
Jadi hari ini semua penghuni kost memutuskan untuk pulang dan Chanyeol memang terbiasa sendiri jika teman-temannya pulang tapi entah dapat dorongan dari mana hari ini dimemutuskan untuk kesini, meski masih ragu haruskah dia masuk?

Suara nyalakan anjing membuat Chanyeol dan ternyata Toben dan Vanilla tengah bermain kejar-kejaran ditaman samping rumah dan Chanyeol juga bisa melihat sang ayah duduk santai dibangku taman dengan makanan anjing disampingnya, tertawa melihat kelakuan lucu 2 anak anjing peliharaannya.

"Toben lihat bang Abhi pulang tuh" Chanyeol terkisiap kaget saat sang ayah menyadari keberadaannya, seperti mengerti apa yang diucapkan sang ayah, Toben menyalak senang dan berlari menuju Chanyeol dan melompat kedalam gendongannya, tangan Chanyeol dengan sigap mendekapnya.

"Tobennie" Chanyeol terkekeh saat Toben menjilati wajahnya dan dia langsung menunduk saat merasakan sesuatu yang lembut mengitari kaki telanjangnya karena memang dirinya menggunakan celana pendek hanya sebatas lututnya.

"Vanilla kenal gue?" Tanya Chanyeol pada dirinya sendiri lalu menunduk untuk meraih Vanilla dan menggendongnya.

"Kaki kamu gimana? Udah sembuh?"

"Udah, udah bisa lari dianya ya meski pelan, Toben aja yang suka ngereog adeknya diajak lari terus" Chanyeol memandang Siwon yang menjawab pertanyaan, lelaki paruh baya itu tetap duduk dibangkunya dan tersenyum memandangnya, Chanyeol menghela nafas pelan sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkah lalu duduk disamping sang ayah, Toben sudah lepas dari pelukannya sedangkan Vanilla masih anteng menjilati tangannya.

"Sedang apa pa?" Chanyeol memberanikan diri untuk bertanya.

"Bercanda melepas lelah"

"Dengan Toben dan Vanilla?"

"Dengan siapa lagi? Yang bisa nemenin papa sekarang kan cuma 2 anak bulu itu, anaknya papa nggak pernah pulang jadi nggak bisa nemenin papanya bercanda" Sindiran itu menohok hati Chanyeol yang hanya diam tak tau harus menjawab apa, dia juga menyadari kalau keduanya merasa kesepian setelah kepergian satu-satunya perempuan dikelurga mereka, tapi Chanyeol lebih memilih untuk melarikan diri daripada saling menguatkan dan berbagi kesedihan dengan sang ayah, sebenarnya mereka saling mendukung tapi Chanyeol malah memilih untuk menghindari sang ayah dan berujung dengan perang dingin antara keduanya, ya meski sekarang sudah sedikit mencair.

"Pulang kenapa nggak bawa Jackson?"

"Dia lagi ada acara ama keluarganya"

"Pacar kamu kemaren?"

"Bukan pacarnya Abhi"

"Bukan?"

"Maksud Abhi belum jadi pacar" Chanyeol bisa melihat senyum geli yang coba Siwon tahan.

"Anak muda jaman sekarang, kenapa nggak sat set sat set jadi gitu sih?"

"Dikira bikin mie instan langsung jadi"

"Lha entar kalau keduluan, nyeselnya tujuh turunan"

"Ya sebagai orang tua harusnya do'anya yang baik-baik, kenapa malah dido'ain keduluan" Chanyeol memasang cemberut tapi langsung tersenyum saat Vanilla menyalak halus padanya, tangannya langsung meraih makanannya dan memberikannya pada anak anjing betina itu.

"Kamu pernah do'ain papa emangnya?" Goda papa Siwon sambil tersenyum geli.

"Iyalah, setiap sebelum tidur pasti do'ain, meski doanya jangan sampai papa nikah lagi"

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang