"Lu gila apa gimana sih Dy?" Sehun menjerit keras saat Kyungsoo menyodorinya benda kecil tersebut.
"Kalau nggak mau ya udah ayo kita ke dokter"
"Ngapain kedokter? Gue semingguan yang lalu udah dari dokter dan gue kagak sembuh-sembuh, gue mau pulang aja minta dikerokin sama bunda biar langsung sembuh aduuuh" Sehun meringis pelan saat Dyo mendorong kepalanya pelan.
"Justru karena lu nggak sembuh-sembuh, lu harus periksa kedokter lagi"
"Nggak mau"
"Ayooooo cepet nggak usah bandel atau gue bilang bang Abhi kalau lu masih sakit dan ngaku sehat tapi tiap malem ngerepotin gue minta dipeluk"
"Jadi lu ngerasa direpotin? Cukup tau aja ya Dy berarti emang gue itu emang sukanya ngerepotin orang terus-" Dyo dengan cepat membungkam bibir tipis milik sang sahabat sebelum cowok berkulit putih itu melanjutkan kebawelannya yang menurutnya sudah level akut, tidak sakit saja bawel apalagi kalau badannya tidak baik seperti ini.
"Kerokin gue aja deh Dy daripada maksa gue kedokter lagi"
"Ogah anjirrrrrrr, entar kalau ada apa-apa gue yang kena ihh takut, ayo keluar aja mungkin lu butuh healing atau nggak ayo kita kebelakang rumah ibu kost nyolong mangga, itu ibu lagi kondangan jadi kagak bakal ngamuk"
"Shhhhhh" Sehun menelan ludahnya saat membayangkan mangga yang dibilang Dyo tadi.
"Lu ngajarin gue nyolong Dy?"
"Bukaaaaan, udah ayo kita bikin rujak sama yang lain entar" Sehun hanya pasrah saat Dyo menariknya keluar dari kamarnya, cowok bermata belo itu berteriak memanggil penghuni lain untuk mengikutinya.
"Lu yang ngulek Eve"
"Tangan halus punya gue lu suruh ngulek? Hello jangan lah entar nggak worth it kalau dipegang cowok gue"
"Anjer sok cantik lu"
"Dihhh emang cantik jangan iri gitu dong" Sehun mendengus kesal mendengar perdebatan tak jelas Suzy dan Krystal.
"Sini biar gue yang ulek, gue kan cowok bertenaga kuda"
"Halah angkat galon aja lu ngeluh, bertenaga kuda" Sahut Selliana yang tengah melempar sepatunya pada mangga yang bergelantungan cukup banyak itu.
"Panggil bocil aja Sell buat manjat dia kan kek monyet pasti jago manjat begituan"
"Lu juga kan udah kayak monyet"
"Anjirrrr"
"Awwwwww" Sehun meringis kesakitan saat Suzy mendorongnya membuat dirinya terpeleset jatuh karena rumputnya yang memang licin.
"Sakiiiiiiit" Sehun memegangi perutnya yang terasa nyeri membuat Suzy langsung membantunya berdiri.
"Lu nggak apa-apa kan Ze?" Tanya Suzy khawatir saat Sehun tak berhenti meringis.
"Ze lu nggak sedang menstruasi kan?"
"Dia cowok bego"
"Itu kenapa lu tembus anjirr"
"Hah?"
"Udah bener lu nurut gue tadi gue anter kerumah sakit, Eve cepet telfon bang Abhi"
"Taksi aja" Sahut Sehun meringis dengan wajah pucatnya.
"Tapi-"
"Please" Mendengar permohonan itu tentu saja membuat keempat sahabat Sehun tak berkutik dan memilih mengiyakan permintaan Sehun dan merangkul Sehun kedepan sambil menunggu taksi.