Bandung dan Kamu

434 67 12
                                    













Chanyeol mengusap rambut Sehun yang terlelap di lengannya, setelah menjemput orang tua Sehun tadi, mereka berdua memutuskan untuk mengobrol diteras rumah sampai akhirnya Sehun terlelap.

"Lho kakaknya tidur bang?" Chanyeol mendongak dan mendapati bunda Yoona yang keluar dari rumah.

"Iya bu"

"Nggak dibangunin?"

"Nggak usah biarin aja, capek dia" Jawab Chanyeol membuat bunda Yoona tersenyum.

"Makasih kerana udah sayang Azea ya"

"Abhi yang makasih karena udah dikasih izin buat macarin Azea"

"Cinta, siapa yang bisa ngelarang sih bang? Lagian kakak udah sering cerita kalau kamu adalah salah satu orang yang selalu baik buat dia dan ngeliat kamu secara langsung jadi tau kenapa kakak pilih kamu buat dijadiin pacar, kamu baik, kamu dewasa, disaat dia jauh dari keluarga dia bisa nemuin tempat lain buat pulang kalau dia lagi capek"

"Abhi juga sama, Zea bisa jadi sosok ibu, pacar, teman dan yang lain dia itu paling pinter buat nempatin diri disituasi apapun karena iya itu anak nya peka dan perhatian"

"Hmmm mungkin karena dia anak sulung jadi ya dia merasa dia harus menjadi penyanyang dan perhatian buat adek-adeknya dan itu mungkin kebawa" Chanyeol tersenyum dan tangannya tak berhenti mengusap kepala Sehun yang menggeliat pelan dibahunya.

"Oops keknya anaknya tahu kalau kita lagi gibahin dia, iya udah ibu masuk dulu kalau udah ngerasa dingin masuk aja ya bang, Ester udah ibu pindahin kekamar dia sendiri"

"Iya bu"  Setelah Yoona kembali masuk rumah, Chanyeol berdiam diri dengan fikirannya sendiri sambil terus mengusap rambut Sehun saat dirasanya Sehun menggigil karena angin, Chanyeol lalu membopong Sehun menuju kamarnya, ruang tengah sangat sepi mungkin semua orang sedang beristirahat.

Chanyeol membuka pintu kamar Sehun dengan kakinya begitu juga dia menutupnya dengan kaki, setelah meletakkan Sehun diatas kasurnya, Chanyeol menyelimuti tubuh Sehun, duduk sebentar sambil mengawasi wajah terlelap sang kekasih yang terlihat sangat menggemaskan dengan bibir sedikit terbuka, Chanyeol terkekeh pelan lalu menunduk dan menempelkan bibirnya diatas bibir Sehun dan melumatnya pelan dan saat dirasanya Sehun terganggu tidurnya, Chanyeol segera melepaskan tautan bibirnya.

"Selamat tidur Bee" Chanyeol mengecup kening Sehun lalu bangkit dari duduknya, meninggalkan kamar kecil itu dalam diam.

Chanyeol melihat jam tangannya dan menghela nafas saat melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, bukankah seharusnya dia kembali ke Jakarta sekarang tapi bahkan Jackson dan Baekhyun belum kembali juga, Mark juga masih terlelap dikamar Cio.

Chanyeol melangkah menuju ruang tengah dan duduk disofa berwarna coklat itu saat itu juga ponselnya berdering ternyata ada pesan dari Jackson yang memberi kabar kalau dirinya dan Baekhyun tengah mampir dirumah Suzy dan sohibnya itu membujuknya untuk pulang besok saja, atau kalau mau pulang sekarang maka dengan Mark saja karena Baekhyun dan dirinya ingin liburan dulu. Chanyeol mendengus membaca pesan tersebut dan akhirnya berfikir apakah Chanyeol harus izin pada papa kalau dia akan pulang besok saja?

Chanyeol mendial nomer papanya dan pada dering ketiga orang disebrang mengangkat panggilannya.

"Halo papa"

"Abhi ada apa? Kenapa nelfon ada sesuatu dijalan?"

"Emmm Abhi belum berangkat, masih dirumah Azea"

"Lho kog belum berangkat? Tengah malem nggak baik nyetir sendiri, kalau ngantuk gimana?"

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang