Bertamu

385 78 15
                                    






Sehun side's


"Idih-idih kasian banget sekalinya pulang dijadiin babu" Sehun membanting sapu yang sedari tadi dia gunakan, telinganya sudah panas karena sedari tadi adik lelakinya merecokinya.

"Itu mulut apa mercon sih, dari tadi nggak ada berhentinya, bisa diem nggak kamu?"

"Kayaknya kak Hun itu anak angkat deh soalnya dibabuin mulu padahal kagak pernah dirumah, gue yang dirumah terus nggak pernah tuh disuruh nyapu"

"Cio mending kamu pergi maen atau kemana kek, berisik banget kamu dari  tadi kek curut kejepit"

"CIOOO SINI KAMU SIRAMIN BUNGANYA BUNDA" Sehun tertawa terbahak saat mendengar suara teriakan sang bunda dari depan rumah.

"Cio kayaknya kamu anak nemu dari kardus tempat sampah deh" Sehun menjulurkan lidahnya pada Cio yang mengerang kesal tapi beranjak dari rebahannya karena takut sang bunda akan mengamuk dan berakhir memukul bokongnya.

"Kak bunda mau ke pasar, pengen nitip apa nggak?"

"Mau mau, beliin kakak dodol ya bun"

"Okey, Ester masih tidur entar dikasih tahu kalau bunda lagi kepasar, ajak main biar nggak nangis"

"Siap bun" Sehun tersenyum senang saat san bunda mencium pipinya sebelum berangkat ke pasar diantar oleh ayah yang sedari tadi sudah ada diteras rumah, Sehun kembali melanjutkan tugasnya menyapu rumah setelah itu dia bahkan mencuci piring bekas sarapan tadi, kenapa dirinya dirumah jadi rajin ya tentu saja takut omelan bunda, kalau dikost nggak tidak ada yang mengomeli, saat hendak mencuci baju kotornya dirinya mendengar suara tangis Ester dan Sehun langsung bergegas lari kekamar Ester.

"Aduh-aduh si Princess udah bangun" Sehun meraih Ester kedalam gendongannya dan memberinya kecupan diseluruh wajah cantik itu membuat sang adik menggeliat tak senang.

"Ihhhh kog kayak gitu? Nggak suka dicium kak Zea ya?" Sehun memajukan bibirnya kesal.

"Ndaaaaa"

"Bunda lagi ke pasar jadi Ester sama kakak dulu, ayo kita mandi ya cantik" Meski Ester masih merengek tapi Sehun berhasil memandikan bocah itu, sekarang dengan telaten menyisir rambut bergelombang milik Ester.

"Mau diiket atau dibiarin gini aja dek?" Tak menjawab Ester lebih memilih menyerahkan karet rambut berwarna merah muda untuk sang kakak yang menerimanya dengan gemas.

"Nah udah siap, Ester mau sarapan?"

"Mauuuuu" Sehun mencium pipi gembul iku gemas saat Ester bicara dengan semangat.

"Iya udah ayo" Sehun menggandeng Ester menuju dapur yang ternyata sudah ada Cio disana sedang asyik melahap sereal dengan kedua kaki diangkat diatas kursi.

"Cio makan yang bener ihhh, masa gitu posisi kakinya"

"Cerewet banget sih" Sehun menggeram kesal dengan jawaban super menyebalkan yang dilontarkan oleh sang adek, boleh tidak sih dia membuang ini anak ke Zimbabwe?.

"Ester mau sarapan apa dek?"

"Kayak abang" Jawab Ester dengan suara cadelnya.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang