"Nyarap apaan nih?" Chanyeol yang sedari tadi menyantap sarapannya mendongak dan mendapati Krystal yang memasuki dapur, jujur saja dari semua pemghuni kost dia merasa paling awkward dengan cewek ini, bukan cuma karena peringai Krystal yang dingin dan jutek tapi juga karena seringnya anak kost yang lain yang sering mengolok-olok keduanya jika terlihat agak dekat, mereka bilang Krystal suka padanya? Tapi entahlah Chanyeol juga tidak tahu.
"Ehhh ini Krys lagi makan bubur tadi titip sama si Juju, mau sarapan juga?"
"Entar aja deh dikantin" Jawab Krystal sambil duduk dikursi depan Chanyeol setelah mengambil air putih.
"Ehhh denger-denger minggu depan udah sidang ya bang?"
"Hmmm iya jadwalnya sih gitu"
"Semoga lancar ya bang"
"Thank you" Jawab Chanyeol dengan senyum manisnya, lalu keheningan menyapa dua orang itu yang lebih memilih untuk melanjutkan aktivitasnya.
"Kuliah lu gimana? Temen-temen yang lain kan udah pada KKN, kalau lu?" Chanyeol akhirnya membuka topik pembicaraan karena sungguh tidak enak sekali jika ada orang tapi keduanya hanya diam saja.
"Emmmm gue kan orang nya pemales ya bang, nggak kayak temen-temen yang lain jadi ya maklumin lah kalau keknya wisudanya paling lama"
"Kenapa gitu? Lu nggak ambil jurusan sesuai keinginan lu atau gimana? Pasti males ada sebabnya dong nggak mungkin bawaan kan?"
"Ada tau males bawaan tapi ya emang bener sih gue ambil jurusan yang nggak sesuai keinginan gue"
"Oh iya kenapa gitu?"
"Gue pengen ambil komunikasi atau nggak sastra gitu, tapi bokap-nyokap maksa buat ambil bisnis"
"Oh wow, gue juga kayak gitu"
"Oh iya?" Chanyeol mengangguk mendengar pekikan tak percaya yang gadis dihadapannya itu lontarkan.
"Hmmm mungkin karena gue cowok jadi lebih milih buat berontak, gue nggak nyaranin lu buat berontak atau gimana tapi kalau emang selama ini nggak menikmati semua yang lu jalanin kenapa nggak pernah protes atau gimana, mungkin dengan lu bicara sama bokap-nyokap lu mereka bisa mengerti?"
"Entahlah bang, keluarga gue itu termasuk yang strict banget dan kakak perempuan gue juga nggak pernah ngebantah apapun yang dikatakan ortu dan sekarang dia sukses dengan bisnis clothing nya, jadi gue juga kayak dituntut buat ikutin jejak kakak gue, yang nurut ortu maka lu juga bakal sukses"
"Tapi kan jalan tiap orang itu berbeda, jadi kalau lu emang ngerasa passion lu bukan disitu kenapa harus diterusin yang akhirnya lu nggak menikmati setiap kegiatan yang lu lakuin, denger Krystal lu bisa meraih impian lu tanpa harus mematahkan impian yang dibuat orang tua lu buat lu" Ujar Chanyeol sambil menyelesaikan acara sarapannya, sedangkan Krystal hanya diam lalu berdecak sambil mengacak rambutnya kesal.
"Lu bikin gue kefikiran deh bang" Krystal tanpa sengaja menyenggol gelas air putihnya menyebabkan gelas itu pecah dan serpihannya berserekan dilantai, saat hendak membereskannya tanpa sengaja jemarinya tergores pecahan tersebut membuatnya meringis.
"You okay?" Tanya Chanyeol yang selesai membereskan bekas makannya, meraih jemari Krystal yang berdarah.
"Nggak apa-apa bang, perih dikit doang" Chanyeol mendongak dan bertemu mata dengan Krystal yang juga tengah memandangnya.
"Ihhhhh ini pada masih ngorok semua apa giman oooops sorry, ganggu ya heheheheh lanjutin lagi deh gue nggak liat kog" Chanyeol mengerjap melihat punggung sosok yang kini menjauh dari dapur.