Mata kecil itu terbuka perlahan saat merasakan cahaya menerpa wajahnya, mengerang pelan Sehun mencoba kembali mendusel pada lengan yang sedari tadi memeluknya.
"Hey bumil, ayo bangun kamu harus pergi kekampus" Sehun mengerang pelan saat merasakan hidung mancungnya dicubit oleh tangan besar itu.
"Nggak bisa diwakilin apa?"
"Kalau bisa diwakilin udah aku wakilin sampai kamu lulus Bee, ayo katanya nggak mau nambah kecewa ayah sama bunda kan? Ayo Bee bangun, bangun, bangun"
"Hahahahha iya iya ini aku bangun sayang" Sehun tertawa kegelian saat Chanyeol menciumi telinganya, bulu-bulu kecil dijanggut Chanyeol membuatnya tambah terasa geli.
"Kamu juga harus kerja"
"Iya setelah anterin kamu ya, mau aku bantu siap-siap? Kamu udah nggak mual lagi kan?" Chanyeol tersenyum lega saat mendapat jawaban berupa gelengan dari Sehun.
"Iya udah hati-hati dikamar mandinya, aku siapin sarapan buat kamu dulu" Chanyeol menangkup wajah Sehun dan melumat bibirnya sebentar lalu beranjak dari ranjangnya, meninggalkan Sehun merenung dengan senyum sendunya, orang tuanya belum mau menghubunginya dan itu membuatnya cemas setengah mati tapi dengan kehadiran Chanyeol disisinya itu menjadi tambahan kekuatannya untuk menjalani hari-hari kedepannya, Sehun yakin jika dia bisa membuktikan kalau dirinya masih bisa menjadi kebanggaan ayah dan bundanya, dia akan serius mengerjakan skripsinya.
"Kamu harus pengertian ya Gift, jangan rewel-rewel, sehat terus biar mama enak jalanin harinya" Sehun mengusap perutnya lalu bangun dari rebahannya menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.
"Morning papa"
"Morning Bee" Chanyeol tersenyum menjawab sapaan ceria sang kekasih yang terlihat segar setelah mandi.
"Kamu sarapan sendirian nggak apa-apa kan? Aku harus siap-siap Bee supaya kamu nggak telat"
"Iya nggak apa-apa bang Abhi, gih sana mandi kamu bauuuu, kamu udah sarapan belum?"
"Bau tapi kamu sukanya ndusel, bekalin ya biar bisa sarapan dijanal akunya" Chanyeol menyempatkan diri untuk mencium kepala Sehun sebelum beranjak menuju kamar mandi.
"Hmmm okay" Sehun menggedikkan bahu dan mulai melahap sarapan yang sudah Chanyeol siapkan, selesai makan dia juga mengambil kotak bekal untuk menyiapkan sarapan Chanyeol.
"Aaaaaa" Sehun dengan telaten menyuapi Chanyeol yang tengah fokus menyetir.
"Bee" Panggil Chanyeol dengan mulut penuhnya.
"Kenapa bang Abhi?"
"Kamu okay kan hari ini?"
"Iya aku okay, aku nggak apa-apa sayang, sakit hatinya pas kejadian penolakan ayah bunda doang, sekarang nggak lagi aku mau buktiin kalau aku bisa bikin bangga"
"Azeaku emang luar biasa" Chanyeol tersenyum lega meraih tangan sang kekasih untuk dikecupnya.
"Ihhh aku masih Azeanya ayah sama bunda, kan kita belum nikah"
"Iya bentar lagi, aku udah suruh orang buat persiapan, wedding dream kamu yang kayak gimana Bee?"
"Yang sederhana aja, yang penting resmi dihadapan Tuhan terus yang terpenting sama kamu"
"Kamu pengen aku buat pesta?"
"Nggak mau, undangannya sahabat kita aja ya sama keluarga"
"Senyamannya kamu aja Bee"