chap.3.

11.5K 610 16
                                    

Seperti biasa vote hehe,mumpung gratis yukk nggasampe 5 detik lhoo✨❤️🍑
Selamat membaca😘

—koreksi for typo—

——————————————————————

Hari kedua Anjani berada di Jogja,pagi ini dia disibukan dengan alat tempurnya didapur untuk memasak dibantu simbahnya sambil bercerita,menu sarapan hari ini simple tempe kering sama sayur kangkung Anjani juga membuat bubur untuk Ayahnya ditambah kuah gulai yang dibelinya tadi subuh didepan rumahnya simbah yang berjualan masakan matang.

Setelah sarapan Anjani bersiap-siap untuk mandi karena jam 9 ini dia harus menemani sang Ayah kontrol dirumah sakit kota,yang mencakup fasilitas lengkap disana.

"Ayah udah siap?" tanya Anjani kepada Ayahnya.Saat ini mereka sudah berada di depan teras.

"Sudah nduk"

"Sebentar ya Yah Anjani mau pesen goCar dulu" ucap Anjani sambil memainkan handphone nya.

Sudah 10 menit tapi Anjani belum mendapatkan mobilnya.

"Ck,mana si ini ko dicancel semua" gerutu sebal Anjani.

"Ada apa Jani" tanya Ayah yang melihat ekspresi anaknya.

"Hehe ndakpapa ayah" sambil tersenyum.

Kebetulan Arjuna yang berjalan melewati rumah mbah Wati  melihat Anjani dan pak Akhmed yang sudah tampak rapi,"Loh Anjani sama pak Akhmed mau kemana,pagi pagi udah rapi aja" tanya Arjuna basa basi.

"Mau ke rumah sakit kota pak Arjuna nganter bapak kontrol" jawab Anjani tersenyum.

"Loh kok masih belum berangkat,kalo kesiangan tambah rame loh" ucap Arjuna.

"ini lagi pesen goCar tapi kok ya dicancel terus" ucap Anjani kikuk.

Arjuna yang merasa ini kesempatan emas memberikan tawaran untuk menaiki mobilnya, "naik mobil saya saja mbak, kebetulan hari ini ndak ada tugas,kosong" ucapnya.

"jangan pak ngrepotin" tolak Anjani, sebenernya sih mau-mau saja tapi Anjani orangnya tidak enakan.

"kaya sama siapa aja mbak,dari pada kelamaan nunggu goCar, mendingan saya ambil mobil dulu tunggu sebentar nggeh pak Akhmed" Arjuna pergi terburu-buru,setelah sampai dirumahnya dia berganti baju serta mengambil kunci mobilnya.Dia sampai tidak sadar anak kecil itu terus melihat aksi ayahnya yang tampak terburu-buru,dia dengan Nanny nya hanya menatap ayahnya bingung.

"Yayah mau temana" ucap balita itu yang sekiranya berumur 3 tahun.

Arjuna tergelak,lalu menatap buntelan kecil itu "ayah mau pergi Abi disini sama Nanny dulu ya" ucapnya lembut.

"Abi itut" ucap buntelan itu yang melihat ayahnya sudah rapi.

"Nggabisa Abi,ayah buru-buru" ucapnya pelan sambil melirik Nanny' untuk menggendongnya.

Setelah melihat buntelan itu digendong Arjuna lari terbirit-birit langsung masuk ke dalam mobil, meninggalkan sang buntelan yang sedang meraung-raung digendongannya baby sitter.

Arjuna sudah sampai didepan rumahnya mbah wati langsung menyuruh Anjani dan Pak Akhmed masuk.

Menempuh waktu setengah jam jika menaiki mobil,jalanan terlihat lenggang.Hanya ada keheningan di dalam mobil,Arjuna yang bingung ingin menanyakan apa sedangkan Anjani berfokus dengan khayalannya sendiri.

"Sudah sampai pak Akhmed mbak Anjani" ucap Arjuna setelah memarkir mobilnya.Banyak orang berlalu-lalang disekitaran rumah sakit.Masih pagi masih ramai-ramai orang yang sedang ke rumah sakit,entah itu menjenguk,periksa,ngambil obat dan lain-lain.

ANJANI [S,rt]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang