chap.17.

6.5K 329 6
                                    

Hallo bestiiii❤️Selamat membaca😽

———————————————————————

Sudah dua hari Abi dirawat di Puskesmas, keadaan nya semakin membaik,Abi juga sudah ceria seperti sedia kala.

Anjani dan Arjuna senantiasa menemani sang anak hingga sembuh,kemarin keluarga Anjani turut menjenguk dan menengok keadaan sang calon cicit, begitu pun dengan keluarga Paklik.

Saat ini Abi sedang menikmati potongan buah apel yang sudah Anjani potong dadu.

"mamah au" Abi menawari apel ke sang calon mamah.

Anjani menggeleng,"Abi aja yang abisin" ucapnya lembut.

Abi melanjutkan makannya lagi,Anjani melihat ke arah Arjuna yang sedang bergelut dengan ponselnya.

Tiba-tiba saja ponsel Anjani bergetar dia ijin sebentar keluar kepada Arjuna,karena yang menelfon adalah orang kantor alias sang manager.

"Mas Anjani ijin ngangkat telpon sebentar" ucap nya,lalu diangguki Arjuna.

Arjuna mendekati ke anak,lalu mengusap pelan bersyukur karena sang anak telah sembuh.

"kepala Abi udah nggak sakit lagi kan?" Tanya Arjuna.

Abi menggeleng,"angan Abi yang takit ayah" keluhnya pada infus yang masih terpasang di tangan mungilnya.

Lantas Abi mengecup tangan anaknya lalu meniup-niup "Fuuuuft fuuuftt dah sebentar lagi sembuh" ucap Arjuna tersenyum.

Abi yang diperlakukan seperti merasa geli ditangannya "eyii ayah" ucapnya.(geli ayah)

"Masa sih geliii" ucapnya gemash, melihat tingkah sang anak.

Dosa ngga sih ngarungin anak sendiri.

"Ayah!,Abi apan Puyang?" Tanyanya sedih,dia kangen kasurnya,dia tidak suka berada di Puskesmas baunya obat.

"Sabar ya nak,besok Abi udah boleh pulang kok" balasnya menenangi sang anak,dia tahu ketidaknyamanan anaknya ini.

"au puyang etalang" ucapnya kesal.(mau pulang sekarang).

Arjuna menghembuskan nafas kasar,"nggabisa Abi,nunggu infusnya abis dulu ya,baru boleh pulang" katanya.

"Iya ayah" ucap Abi manyun.

Setelahnya Arjuna membacakan cerita fabel ke Abi yang dibelinya diexpo kemarin malam,Abi antuasias mendengarkan cerita yang dibacakan sang ayah.

"ayah tenapa ancilnya ja'at" ucap Abi saat mendengar kan cerita Kancil dan harimau,kancilnya ini sering kali berulah dan menjebak harimau.

"Bukan jahat nak tapi cerdik dan licik sedikit, demi melindungi dirinya sendiri", Arjuna juga tidak paham dia hanya membacakan saja nurut yang ada didalam ceritaa.

Abi mengangguk dan melanjutkan mendengar.

"Tak lama kemudian kanc—....." ucapan terpotong saat pintu kamar Abi terbuka,Arjuna menengok dan melihat siapa yang menjenguk anaknya,seketika matanya melotottt tajam dan menegang.

Arjuna berdiri dan mendekat ke arah seorang yang tadi membuka pintu ruang inap anaknya.

"Ngapain kamu kesini" ucap sinis Arjuna,dadanya terasa terhimpit saat melihat tamu itu.

"Mas,aku dikasih tau paklik kalo Abi sakit jadi aku kesini mau liat Abi sekaligus ketemu kamu aku ingin berbicara dengan mas Arjuna " ucap seseorang itu sambil menundukan kepalanya.

"Ck,saya dan Abi tidak butuh kedatangan kamu,silakan keluar" tegas Arjuna pedas,dia masih teringat jelas bayang-bayang masalalunya.

Orang itu terlihat gusar "mas,aku kesini mau liat Abi mas" ucapnya terlihat sedih.

ANJANI [S,rt]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang