chap.6.

10K 432 11
                                    

Assalamualaikum onty-onty sekalian.
Abi : nda dawab salam dosa besal loh onty.

masih disini dengan mamas Abi,ayah Arjuna dan mbak Anjani.

Votmen broh👻
Selamat membaca😘

-koreksi for typo-
----------------------

Setelah drama tangisan bombay Abi dan segala rayu bujuk Anjani, Arjuna akhirnya jadi membelikan pesawat terbang di Mall Malioboro.Sebagai permintaan maaf Anjani,dia juga bersedia ikut menemani mereka, dasarnya Abi tidak mau lepas dari Anjani, Arjuna hanya ber oh ria saja mengiyakan permintaan keduanya.

Akhirnya mereka sudah sampai di Mall dengan selamat,mereka bertiga berjalan bak keluarga Cemara diiringi celotehan Abi yang berada ditengah-tengah.

"yayah itu pa'a" tanya Abi melihat manekin yang berjajar ditoko.

"itu namanya manekin nak" jawab Arjuna menimpali anaknya yang sedang aktif bertanya.

"Ohh ekin" Ujarnyaa santai, lalu melihat-lihat yang lain.

"itu pa'a,to ede anett" tanya Abi,melihat poster besar bergambar aneka mainan.

"Itu poster nak" jawab Arjuna.

"Ohh otel"

Anjani hanya pendengar ulung,terkekeh setiap dengar jawaban Abi.Arjuna menghela napas 'sabar'.

"Itu pa'a" tanyanya.

"Itu pa'a" tanyanya Abi.

tanyanya Abi berulang-ulang setiap melihat benda ataupun orang yang tidak diketahui bocah itu.Alhamdulillah nya stok sabar Arjuna melimpah jadi dengan sabar dia meladeni ucapan sang anak dengan lemah lembut.

"sabar ya pak" ucap Anjani terkiki pelan sambil mengusap lengan Arjuna.

Arjuna cemberut sebal.

"full senyum to pak" ucap Anjani menyemangati sang duda bangkotan mengepalkan tangannya ke depan.

"pak pak pak,saya bukan bapak kamu Jani" ucap Arjuna terdengar kesal.

"bapak Arjuna yang terhormat,Anjani itu orang baik,sopan santun dan menyegani jadi alangkah baiknya Anjani panggil Pak Arjuna dengan sebutan bapak,hehe ini bentuk menghormati orang yang lebih tua lohh" ucap Anjani dibarengi tawa rendah.

"Ck, padahal saya ngga tua-tua amat" celetuk nya.

"Hellowww,43 itu tua loh pak" Anjani menanggapi.

Sensitif sekali Arjuna kalo membahas umur, "umur boleh tua,tapi wajah saya masih kinyis-kinyis rupawan" jawabnya percaya diri dan sombong.

"Iya juga si,hehe" Anjani mengakui itu.

"tuh kamu saja mengakui kalo saya tampan rupawan" ucapnya sombong lagi.

"dih bapak narsis banget" ujar Anjani.

"ya emang harus begitu, punya wajah rupawan tidak boleh disia-siakan,itu bentuk syukur kita kepada Tuhan" ucap nyleneh Arjuna.

ANJANI [S,rt]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang