chap.10.

8.6K 391 4
                                    

Selamat membaca
-koreksi for typo-
----------------------

Masih dengan nuansa tahun baru,banyak harapan yang Anjani panjatkan untuk kedepannya.

Hari ini Anjani dan sekeluarga ada di rumah pakdhe Adi,mas Danu kalian tau kan?yaa dia dua hari lagi akan menikah di kediaman sang mempelai wanita,rumahnya tidak jauh hanya terhalang oleh Desa.

Disini Anjani membantu buat seserahan seperti membentuk mukenah,handuk,dan piyama tidur couple,juga membungkus make up,daleman wanita dan masih banyak lagi.Dia dengan senang hati membantu kang mas nya itu.

Anjani jadi berandai-andai,kalo dia nikah akan kah begini repot nya.Ya yang dia ketahui menikah itu ya pasti malam pertama nya.Bangke banget emang Anjani.

"Anjani kapan nyusul" tanya budhe laras,dia itu kakak dari ibunya mas Danu,membuyarkan angan Anjani.

"aduh budhe, pertanyaannya horor sekali" tidak segan-segan Anjani menjawab agak nyleneh.Dia itu masih 23 lohhhh belum 27 ditagih nikah mulu perasaan deh.

"yaa ngga begitu,kamu tau sendirikan aturan di desa kaya gimana" ucap Budhe laras.

Iya tau, perempuan desa akan menikah setelah lulus SMP/SMA/K.Tapi Anjani bukan gadis desa lagi loh, Anjani sudah menjadi gadis kota setelah dia memutuskan merantau.

"Iya tau budhe,tapi prinsip orang kan beda-beda, Anjani masih pingin bahagiain diri sendiri, ayah,kakung sama embah" jelas Anjani.

"Nggih, budhe juga berharap kamu dapet jodoh secepat ya" ucap budhe.

"Hahaa aamiin budhe,makasih" ucap Anjani disela tawa.

Jodoh?dekat dengan pria saja tidak.
Seperti nya Anjani melupakan sesuatu yaaa

"Sudah Anjani bungkus semua, taro mana budhe" tanya Anjani menata seserahan itu.

"Taro kamar mas Satya aja Jani" ucap Budhe Lela.

"Okey"

Setelah meletakan barang itu,dia melangkah ke arah dapur melihat per circle-an emak emak memasak sambil ngegosip.

Ah skip,Anjani tidak mau disini pasti yang akan pertama ditanyai kapan nikah,Anjani muakkkkk.

Dia berbalik haluan pergi meninggalkan dapur,dia berjalan ke depan disana sudah banyak bapak-bapak dan teman-teman mas Danu mereka sedang rapat untuk besok pas hari H nya mau kaya gimana,ada pak rt juga cuyyy diantara mereka.

"Anjani" teriak simbah dari belakang.

Ckkk Anjani berdecak, "dalem mbah, jangan teriak-teriak ah malu" ucapnya mendekati Simbah wati.

"Ini buatin kopi buat bapak- bapak didepan, coba hitung dulu ada berapa yang ada disana" ucap simbahnya.

Anjani kedepan kembali dan melengok didepan pintu sambil menghitung,ada sekitar 10 orang itu sudah dihitung dengan temannya mas Danu.

"10 orang mbah" kata Anjani.

"Sek sebentar,sini ikut"

Anjani mengekori simba dari belakang sambil bergumam tidak jelas.

Dia membantu simbahnya memasukan gula dan kopinya serta air panasnya.Diaduk rata lalu jadi deh.

Kopi sudah siap diantar, Anjani berjalan mendekati per circle-an itu lalu agak membungkuk meletakkan kopi,Arjuna yang melihat Anjani agak kerepotan pun membantu, "sini saya yang pegang" ucapnya.

"ahh baik" ucap Anjani guguup, "silakan diminum pak" ujarnya setelah selesai membagikan,dia berjalan masuk ke dalam tapi sebelum itu dia mengucapkan, "terimakasih mas" bisik Anjani kepada Arjuna,Arjuna mengangguk.

ANJANI [S,rt]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang