Selamat membaca
Suasana sejuk di pagi hari dimanfaatkan oleh Arjuna untuk berolahraga berlari mengitari kampung,dia bangun jam 4 setelah solat dia langsung olahraga.
Selesai berolahraga dia mandi dan membuat sarapan seperti biasa untuk sang anak.
"Ayahhhhhh!!!" Teriak Abi didalam kamar.
'sudah bangun tu anak' bathin Arjuna berjalan ke arah kamar.
"Ayahhhh hiks" si tangis sang gemoy.
"Iya nakkk,kenapa kok nangis hmm" tanya Abi sambil menggendong.
"tadi Abi dikejal sama hantu hiks" ucap Abi.
Arjuna terkekeh, "mana ndak ada hantu,Abi cuma mimpi" jelasnya.
"hiks tatut ayah" balas si Abi yang mendusel didada sang ayah.
"Cup cup cup" dia berdiri berjalan ke kamar mandi dan membasuh muka anaknya yang sembab.
Ada ada saja anaknya ini bermimpi dikejar hantu.
Setelah selesai sarapan,jam sudah menunjukkan pukul 8 dia bergegas pergi ke sawah dia tidak lupa membawa cangkul dan capingnya serta karung yang dia panggul berisi bibit padi yang akan mereka tanam.
Abi mengekori ayahnya di samping sambil memegang jajan yang tadi dibelinya,dia juga ikut menenteng ceting untuk menarok keong.
Disana sudah berkumpul sekitar 6 orang yang sudah bersiap membantu Arjuna.
"Sudah pada sarapan belum?" Tanya Arjuna kepada bapak-bapak.
"Sampun Pak rt" jawab nya bebarengan.
"Alhamdulillah kalo gitu,mari kita mulai" ucap Arjuna.
Pertama-tama mereka menggali aliran lubang di tanah agar air yang merendam sawahnya itu surut,lalu mereka memperbaiki tanahnya dan membajak.
Cukup lama karena sawah Arjuna sangat luas, setelah selesai menyurutkan air mereka kembali mencabuti padi yang sudah tidak layak panen,dan mengganti dengan bibit baru yang sudah Arjuna siapkan.
Jam menunjukkan pukul 12 siang,waktunya istirahat dan melaksanakan solat.
Arjuna sudah memesan nasi padang untuk mereka makan.
"Kita istirahat dulu bapak-bapak" ucap Arjuna sambil naik ke sawah menuju gubug yang tidak jauh dari sana,sudah ada sang anak duduk anteng bermain keong yang dia cari.
"nggih pak" mereka berbondong berjalan menuju gubug.
Sebelum itu mereka membersihkan diri dialiran sungai yang ada dibelakang gubug.
Mereka melahap nasi padang yang sudah dibagikan,air aqua juga sudah Arjuna tersedia.
Arjuna menyuapi sang anak dengan tenang,mereka berbincang penuh canda tawa ala bapak-bapak,setelah selesai makan mereka berbondong ke Mushola yang tak jauh dari sana untuk melakukan solat Dhuhur.
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore,Arjuna dan bapak-bapak lainnya menghentikan kegiatan mereka yang 100% belum selesai,dan akan dilanjutkan besok.
'cape juga' batin Arjuna.
Seperti biasa mereka mandi selesai mandi Arjuna mengolah keong itu untuk disantap sang anak yang notabene nya pemakan segalanya.
Meskipun dia lakik,dia pandai memasak jenis apapun masakan.
Apalagi dia seorang duda,harus serba bisa untuk kelangsungan hidupnya, mungkin itu dulu sekarangcsepertinya tidak lama lagi dia akan punya partner hidup untuk masa tuanya kelak.
Selesai memasak dia menyajikan keong yang sudah matang ke sang anak,dengan riang Abi bersorak gembira menerima piring plastik.
"Asikkkk mamam teong,maacih ayahhh,Abi tayang ayahh" ucapnya dengan gemash.
"Sama-sama,Ayah juga sayang Abi" Arjuna sedikit terharu dengan ungkapan cinta sang anak.
"Ayah...teong na enak" ucap Abi yang terus melahap keong.
"Iya?..kalo gitu Abi makan yang banyak, biar cepet gede" balas Arjuna sambil mengusap kepala sang anak dengan bangga.
Kalo urusan makanan Abi memang selalu terdepan, tidak heran tubuhnya gempal.
"Kalo sudah selesai makan nanti Abi lanjut bobo ya" ucap Arjuna.
"Iya ayah,besoc Abi itut te tawah ya ayah?" Jawabnya melirik sang ayah.
"Ndak usah ikut,Abi dirumah aja sama mas Jeremi sama Uti" ucap Arjuna,dia tidak mau membawa Abi kesawah karena apa?,karena anak itu pasti akan bermain lumpur dengan alasan mencari keong dan itu sungguh menambah pekerjaan Arjuna.
Abi manyun karena tidak diijinkan sang ayah,"ayah peyit" ejeknya.
Arjuna terkekeh,"kok gitu sama ayah,Abi nurut sama ayah ya main dirumah sama mas Jeromi,ajak main pesawat yang kemarin Abi beli,oke!?" Ucapnya.
Akhirnya Abi mengangguk sebagai ucapan 'iya'.
"good boy" ucap Abi memberi kedua jempol tangannya ke Abi.
"Apa mau ikut ibu" celetuk Arjuna,yang dia maksud ibu adalah mantan istrinya(ibu kandung Abi).
"Ndak au" geleng Abi, Abi merasa asing dengan ibuknya.
"Loh kenapa?" Tanya iseng Arjuna.
"Abi ndak boyeh lali-lali,ndak boyeh main pasil,telus dimalahin kalo makan na ndak abis sama Ibu" ucap merajuk Abi,Abi merasa terkekang dengan ibuknya,bila bersama Anjani dia akan bebas, artian bebas adalah Abi bisa melakukan apa saja dengan himbauan Anjani atau ayahnya.
"loh kan kalo makan harus abis,nanti kalo ndak abis nasinya nangis" ucap Arjuna.
Abi mendekat ke sang ayah dengan gayanya yang sok dewasa ia berkata,"ayah belbohong" tunjuknya tepat di wajah Arjuna.
Arjuna terkekeh,"ayah ndak bohong ya,Abi kalo makan slalu habis to."
Abi mengangguk, meskipun dengan terpaksa disuapi ibunya Abi akan tetap menghabis kan nasi, karena sedari kecil Abi diajarkan Arjuna untuk tidak membuang-buang makanan dan selalu menghargai.
"Pinter anak ayah" ucap bangga Arjuna kepada Abi.
"Abi ditu lohh" dengan gaya tengilnya menjawab.
"Diajarin siapa ngomong kaya gitu?" Tanya Arjuna penasaran,dia tidak pernah mengajari kata-kata seperti itu.
"dali mas jelemi" balas Abi singkat.
Ternyata otak Abi yang suci sudah terkontaminasi hal-hal yang berbau 7+,menurut Arjuna tidak masalah selagi tidak melanggar undang-undang hak cipta anak wkwkw,ngarang aja ni duda.
Malam ini mereka tidur lebih cepat karena tubuhnya yang lelah dan besok harus mengurus sawah lagi.
Seperti biasa diawali drama Abi yang banyak tingkah jika ingin tidur,dengan diiming-imingi nasi padang bocah gembil itu langsung nurut.
Tidak merepotkan Arjuna sama sekali.
Dia bangga kepada sang anak malahan.———
Tbc.
Publish.18/11/22tertanda
JamalWiFe 🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
ANJANI [S,rt]
RandomKisah Anjani wanita karir berumur 23 tahun dan Arjuna duda beranak satu yang menjabat sebagai Ketua Rt berumur 43 tahun.Selisih umur yang tak sebanding tidak menyurutkan cinta keduanya. Simakk kisah selanjutnya. ✨cerita ini berbalut konflik ringan d...