Pagi itu aku berangkat sekolah seperti biasa, tapi sampai sekolah tidak mengikuti pelajaran karena harus ikut lomba. Di parkiran depan tampak Bu Nia dan beberapa guru lain sedang berkoordinasi di samping mobil-mobil yang pintunya terbuka. Saat aku mendekat, Bu Nia langsung mengarahkanku masuk ke dalam mobilnya. Tapi saat aku akan masuk, ternyata mobilnya sudah penuh.
"Yaudah kamu bareng mobilnya Bu Sheila aja, itu yang di sana." tunjuk Bu Nia ke mobil paling pojok. Di sana tampak wanita paruh baya familiar yang seragamnya sama seperti Bu Nia.
Bu Nia kemudian memberi kode dari jauh ke Bu Sheila jika aku akan ikut mobilnya. Setelah itu aku mendekat ke mobil Honda Jazz warna hitam itu.
Ketika aku masuk ke dalam mobil, sudah ada siswa perempuan berkostum tari tradisional lengkap dengan mahkota, anting panjang kerlap-kerlip dan riasan tebal yang membuatnya jadi sedikit sulit dikenali.
Tubuhku seketika membeku ketika menyadari siapa siswa perempuan itu.
Aku hanya melempar senyum tipis dan segera menghindari kontak mata.
Kami duduk bersebelahan di baris kedua dan tanpa berinteraksi sedikitpun. Dengan ekor mataku, aku melihatnya sedang sibuk bermain ponsel. Aku kemudian berpura-pura sibuk bermain ponsel juga.
Bu Sheila kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di depan, di sebelah pria paruh baya yang sepertinya suaminya—atau entah siapa yang jelas bukan guru sekolahku.
Pintu samping langsung kututup begitu Bu Sheila menutup pintu sampingnya juga. Mobil pun perlahan bergerak keluar dari parkiran guru mengikuti mobil yang lainnya.
Baru akan keluar dari pintu gerbang sekolah, Bu Sheila meminta mobilnya berhenti. Akhirnya orang yang sepertinya suami Bu Sheila tadi meminggirkan mobilnya di sisi trotoar yang tak jauh dari gerbang. Tiba-tiba terdengar suara ceklek dari sebelahku, seseorang dari luar berusaha membuka pintu mobil. Ketika menoleh, aku terkejut dan reflek menjauh ketika orang dengan dandanan sama seperti Esther sudah menempelkan wajahnya ke kaca mobil dan berusaha mengintip ke dalam.
Bu Sheila kemudian membuka kaca mobilnya dan berbicara pada gadis yang berada di luar tadi, yang sepertinya Lina. "Kenapa pindah?"
"Di mobil sana gak muat Bu, terus saya diusir. Muat sih sebenernya, tapi kostumnya bikin gak muat."
"Yaudah masuk." kata Bu Sheila.
Begitu kubuka pintunya, Lina langsung terkejut saat melihatku di dalam.
"Kamu, Wil?"
Tanpa berkata apapun, aku langsung turun dan dia masuk dengan kostumnya yang rempong. Setelah dia masuk dan duduk, aku baru masuk. Akhirnya Lina yang duduk di tengah diapit aku dan Esther.
Sepanjang perjalanan ke balai kota—tempat kami lomba—tidak banyak obrolan yang berlangsung, hanya Lina dan Bu Sheila yang sesekali bicara. Sesekali gadis itu menyikut-nyikut lenganku dan saat aku menoleh dia sedang menghadap ke depan sambil menahan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
8th Grade [END]
FanficNaksir cowok culun kelas sebelah Start: 26 Januari 2022 End: - Highest Rank: #1 Puberty 2/2/2022 1. Dilarang copy paste ceritaku 2. Dilarang diposting ulang di platform manapun