chapter 26

88 4 1
                                    



بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ

"Sesuatu yang kamu tanam indah akan indah pula yang kamu dapat begitupun sebalik nya"

_pertemuan resya_




Selamat membaca🤗












(⁠〃゚~゚⁠〃⁠)








"Alhamdulillah" serentak suara dari seluruh tamu undangan yang turut menyaksikan.

Detik itu pun terlihat Gus Rendi yang menghela nafas lega lalu beralih menatap Marsya yang duduk tak jauh dari nya.di susul dengan senyum tipis Gus Rendi yang mengembang.

Srepp

Gus Rendi mengulurkan pungung tangan nya ke Marsya. Dengan mesra Marsya menerima uluran tangan itu, mencium nya dengan lembut kemudian Gus Rendi pun memegang Kela Marsya dan membacakan doa lalu Gus Rendi pun mencium lembut kening Marsya.

Ah,yang benar saja semua tamu undangan senyum tak tentu di buat mereka berdua.

.......


Selesai nya akad tamu undangan pun menikmati makanan yang telah di sediakan Di resepsi sederhana Marsya dan Gus Rendi.

Dan di sisi lain tampak Gus Rendi yang sedang asyik berbicara dengan teman-temannya, tapi tiba-tiba Marsya menampakkan diri tanpa ragu di hadapan Gus Rendi dan temen-temennya.

Gus Rendi yang melihat Marsya langsung menarik dan mengajak Marsya agak menjauh dari mereka.

"Kenapa" tanya Gus Rendi agak kaku.

"Itu anu nya di mana?"

Gus Rendi menyergitkan dahi nya mendengarkan Marsya yang berbicara tak jelas
"Anu nya apa yang di mana?"

"Kamar aku..anu...ana..di mana? saya mau ganti baju."

"Ngomong apa si" ucap Gus Rendi mengulangi pertanyaan nya ia mendengarkan Marsya yang berbicara berbelit Belit pun tak mengerti-mengerti.

"KAMAR DI MANA? MAU GANTI BAJU!!!! KURANG JELAS?" Ucap Marsya meninggikan nada bicara nya.

"Owh kamar lurus aja belok kanan trus lurus aja belok kanan lagi trus ada kamar dua ada belokan ke kiri belok trus lurus aja, nah di situ kamar nya" ucap Gus Rendi dengan wajah serius.

"EH YA ALLAH YANG BENER AJA ITU JALAN KE KAMAR ATAU PETA HARTA KARUN,asli kagak ngerti, buruan deh anterin aja" sambar Marsya menarik tangan Gus Rendi.

"Hemmm bentar."

"Temen-temen aku pergi bentar ya" ucap Gus Rendi kepada teman-teman nya.

"Na'am, silahkan" sahut teman-temannya.

Marsya pun berlari dengan posisi Marsya menarik tangan Gus Rendi dengan cepat, sementara Gus Rendi pun hanya bisa pasrah.

PERTEMUAN RESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang