chapter 33

124 5 0
                                    

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ

"Keindahan itu terletak di mana kamu bisa bersyukur bukan tentang apa yang kamu punya"

_pertemuan resya_







(⁠●⁠♡⁠∀⁠♡⁠)

"Ga diem tak sayang ni" ucap Gus Rendi memberikan tatapan aneh.

Marsya pun hanya terdiam tak bisa berkata apapun, ia pun juga tak sedikitpun menatap suami nya itu, malu pasti nya.

Gus Rendi pun dengan hati-hati menurunkan Marsya "udah sampe"

Marsya pun buru-buru turun dan kini sudah berada di dalam mobil, begitupun sebaliknya Gus Rendi pun sudah berada di dalam mobil juga.

Mobil pun perlahan berjalan, singkat cerita......kini mereka berdua sudah berada di tempat parkir pesantren di pesantren tampak ramai santri dan santriwati yang berlalu-lalang.

Gus Rendi pun turun dan membukakan pintu untuk istri nya itu.

"Keluar cantik, ga papa ada suami mu jangan takut"

Marsya pun keluar mobil, ya pasti sudah menebak. Semua mata kini tertuju pada kedua pasangan baru itu, semua santriwati terkagum-kagum melihat perlakuan Gus Rendi terhadap istrinya, tapi tidak dengan Farah. Farah melihat ke arah mereka terdapat kebencian di raut wajah nya.

"Apaan si, aturan ana kak yang ada di situ sekarang, tapi gara-gara wanita itu!!, Tunggu saja akan ku pastikan ku gantikan posisi si wanita perebut itu" ucap Farah dari ujung asrama.

"Ayok sudah di tunggu Abi umi di ndalem" ucap Gus Rendi.

"Marsya malu, Marsya tunggu di mobil aja ya, antum masuk aja mujidin" ucap Marsya ingin beranjak masuk lagi ke mobil.

"Ga mau masuk tak gendong ni" ancam Gus Rendi, yang seperti nya serius.

"Eh jangan, iya iya"

Gus Rendi pun berjalan diiringi Marsya di sebelakang nya, dengan erat Marsya memegangi baju Gus Rendi. Tak lama berjalan Gus Rendi yang tak nyaman di peggangi baju nya oleh Marsya. Gus Rendi pun meraih tangan Marsya dan menggenggam nya.

Di perjalanan pun banyak santri dan santriwati yang menyapa kedua nya.

Tak lama mereka pun sampai di depan sebuah rumah, tempat tinggal Abi Umi Gus Rendi.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Abi Umi" ucap Gus Rendi sembari mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam warohohmatullahi wabarokatuh" ucap seseorang dari balik pintu, ya yang ternyata itu adalah Umi.

"Ya Allah, anak ku membawa bidadari nya ternyata datang, masuk nak"

Mereka berdua pun masuk dan duduk di ruang tamu. Kini suasana tampak hening terlihat hanya ada umi Gus Rendi di rumah.

"Umi abi di mana?" Tanya Gus Rendi yang merasa ada yang kurang, ya tampak Abi nya yang tak terlihat sedari tadi.

"Abi sedang di belakang nak sedang membaca kitab, mau umi buatkan apa?"

PERTEMUAN RESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang