SMA Selalu Bertahan
Hari ini Sano kesiangan. Setelah selesai mandi, dia hanya meminum susu dan mengambil 2 lembar roti untuk dimasukkan kedalam kotak bekalnya. Sudah tidak ada waktu untuk sarapan.
Sayang sekali, secepat apapun dia berlari —jarak sekolah dengan rumahnya bisa ditempuh dengan jalan kaki— tetap terlambat. Gerbang sudah ditutup. Alhasil dia harus menunggu sampai jam pelajaran kedua berbunyi.
Setelah jam pelajaran kedua berbunyi, dia dipersilahkan masuk ke kantor BK untuk diberi sanksi. Sanksi yang didapat bagi yang baru pertama kali terlambat adalah hanya ditegur. Oke, Sano bersyukur sekali.
Begitu selesai Pak Bambang memberi nasehat yang kurang lebih setengah jam pelajaran, Sano langsung berlari ke kelasnya.
Hari ini sungguh sial, karena saat ini jamnya Bu Siti. Guru Kimia yang paling benci dengan yang namanya murid terlambat. Dan dia dihukum berdiri diluar kelas dengan tangan memegangi telinga dan kaki diangkat satu. Sampai bel istirahat berbunyi.
Pelajaran kedua hampir selesai. Sisa satu jam pelajaran lagi lalu istirahat. Tapi Sano sudah hampir mencapai batasnya. Meskipun untung saja dia minum susu, tapi dia belum sarapan.
"Yahaaa, gakuat ya? Cih, cowok kok lembek, bencong ya?" ejek siswi dari kelasnya yang katanya mau izin ke toilet. Padahal itu tujuan kedua, tujuan pertamanya ya nge-roasting Sano. Sejak dari tadi mulutnya sudah gatal sekali ingin mengejek Sano.
Mendengarnya Sano merasa tertantang. Akhirnya dia berusaha sekuat tenaga untuk bertahan satu jam pelajaran lagi.
Kriiing!
"Huh, akhirnya..." Sano langsung mendudukkan dirinya dilantai begitu bel istirahat berbunyi.
Bunyi teriakan nyaring beberapa siswi memenuhi indra pendengarannya. Oh! Itu teman-temannya Sano!
Mari kita kenalan.
Yang berbadan tinggi dan berada ditengah namanya Hesa. Dia mantan ketua OSIS. Dari 12 IPA 3.
Yang sebelah kiri dari pandangan Sano, ada siswa yang bertampang seperti bad boy. Namanya Jay. Bahkan wajahnya sebenarnya mengerikan, hanya saja sekarang dia sedang tebar pesona pada adik kelas.
Yah, mukanya memang tidak sinkron dengan kelakuan.
Disebelah kanan dari pandangan Sano, ada dua cowok. Yang satu bertubuh pendek dan sedikit bule. Namanya Jake. Dia memang memiliki darah Australia dari ayahnya. Sebenarnya mantannya banyak, dia hanya tertutup oleh image soft boy nya.
Satunya lagi bertubuh tinggi, hampir setinggi Hesa. Memiliki kulit putih, dan terkesan pendiam. Namanya Satya.
Keempatnya berteman dengan Sano. Bahkan Sano bergabung dengan geng mereka. Nama gengnya adalah Hype.
Mereka sangat baik kepada Sano. Buktinya saja, sekarang mereka menolong Sano dengan memberinya air putih & mengajaknya pergi ke kantin bersama.
HYPE
Jay Alvin - Hesa Mahendra - Satya Pangestu - Jake Ryan Zoff
KAMU SEDANG MEMBACA
Shirāthâl Mustaqīm || Kim Sunoo
General Fiction"Oh, lo pengen jadi lurus lagi? Tenang aja, lo bertemu dengan orang yang tepat. Gue bakal tuntun lo biar balik ke Shiratal Mustaqim!" "Shiratal Mustaqim tuh apa?" "Jalan yang lurus :D" *** Tentang Sano Niskala. Cowok yang ingin keluar dari kehidupan...