10. Shirāthâl Mustaqīm

377 53 7
                                    

Sudah mencari kesana-kemari, Sano tidak kunjung menemukan keberadaan Sanya. Bahkan sampai dia dipandang aneh orang-orang saking umbrusnya.

*umbrus = riweuh/heboh (jw)

Hingga karena lelah, dia memutuskan untuk ngadem ditempat dia pertama kali melihat Sanya. Ya, dia sekarang berada di taman yang sama.

"Duh, Sanya kemana ya? Kok ngilang, Sano kan pengen kenalan..." lirihnya dengan nada sedih.

"Iya nih, kok ngilang ya? Kok bisa?"

"Gatau, tadi Sano cuma pura-pura main HP sebentar biar gak ketauan. Tapi kok malah ngilang."

Sesaat...

"Heh kamu siapa?" kata Sano yang baru saja menyadari kalau ada yang menyahuti ucapannya.

"Kamu nanyea? Kamu bertanyea-tanyea? Nih aku kasih tau ya, aku tuh orang yang kamu cari."

Yap, dia Sanya. Dengan es boba nya yang tinggal setengah. Lalu dia ikut duduk disebelah Sano.

"Ngapain mbuntutin gue?"

*mbuntutin = ngikutin (jw)

"Hah? E- itu..." Sano memainkan telunjuknya. Dia bingung mau jawab apa, takut salah kata juga yang bisa membuat salah paham.

"Ngomong aja gapapa, sans bro," ucap Sanya sambil memberikan gerakan tangan cheers 🤙🏻.

"I-itu... Aku mau kenalan.." jawab Sano lirih. Lebih tepatnya mungkin cicitan.

"Oh, sini kenalan." Sanya mengulurkan tangan dan disambut oleh Sano. "Aku Sanya Fahima Wijaya, biasa dipanggil Sanya. Ciri khas, selalu menggunakan outfit Mamba."

Sano manggut-manggut walaupun bingung. Ngapain Sanya memperkenalkan diri padahal Sano udah tau. Sampai tanggal lahirnya juga sudah tahu.

"Jadi lo, si cowok imut. Ngapain mau kenalan?"

"Eee... Sebelumnya perkenalkan aku Sano Niskala, panggil aja Sano. Boleh aku cerita?"

"Boleh. Silahkan."

Jadilah Sano menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Dan tentunya dengan ekspedisi Sanya yang sangat mewakili disetiap adegan. Diakhiri dengan anggukan paham dari gadis itu.

"Oh, lo pengen jadi lurus lagi? Tenang aja, lo bertemu dengan orang yang tepat. Gue bakal tuntun lo biar balik ke Shiratal Mustaqim!"

"Shiratal Mustaqim tuh apa?"

"Jalan yang lurus :D"

Meskipun gak terlalu paham dengan istilah itu, Sano manggut-manggut saja. Hanya 10% yang dapat dia tangkap dari arti kata itu.

"Tapi, didunia ini tidak ada yang gratis."

Baru saja mau tenang karena Sanya sudah bersedia membantu, ternyata dia ingin meminta imbalan.

Gapapa uang, asalkan bukan yang aneh-aneh.

"Bukan yang berat-berat, cuma...














Ajarin gue jadi cewek yang feminim."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












***

Halo, aku up nih! 🙌🏻
Tadinya mau post pas tepat ganti tahun, tapi aku gak boleh tidur jam segitu disini.

Selamat tahun baru 2023

Semoga dengan tahun baru, kita dapat mewujudkan visi misi kita yang baru, maupun yang lama.

Pastinya, kita semua berharap jadi manusia yang lebih berguna bagi sekitar.

Ya harapanku kurang lebih gitu, sehat-sehat terus ya, kalian!

Aku senang kalo kalian masih baca, vote, dan komentar. Itu semua moodbooster buat aku banget sumpah. Disaat usahaku dibilang sia-sia, dengan kalian melakukan tiga hal tadi, aku merasa usahaku gak sia-sia.

Love you so much, guys!

Good night,
and happy new year 🎉🎉🎉🎊🎊

Shirāthâl Mustaqīm || Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang