Lintang duduk di sofa sembari menundukkan kepalanya. Sedangkan Davit berdiri sembari menatap tajam istrinya. Bayu sudah keluar dari rumah Davit karena di rumahnya ada tamu.
Kini Lintang sudah seperti anak yang dihakimi orang tuanya. Lintang sudah menjelaskan game apa yang dia mainkan pada Davit, tapi Davit terlihat masih marah sembari menatap istrinya dengan tajam. Lintang memilin-milin bajunya, baginya Davit hanya melebih-lebihkan masalah yang sebenarnya sangat sepele.
"Lintang, saya tidak rela kamu menikah meski itu hanya sebuah akun game," ucap davit.
"Bapak suka sama saya?" tanya Lintang dengan spontan. Ditanya demikian oleh Lintang membuat Davit terkesiap. Pria itu yang semula bersedekap dadaa, kini pun berdiri tegak.
Lintang menatap Davit dengan intens, sedangkan Davit sangat kikuk ditatap istrinya.
"Bapak suka sama saya?" tanya Lintang lagi. Pandangan Lintang juga penuh selidik ke arah Davit.
"Ke ... kenapa kamu berpikir seperti itu?" tanya Davit.
"Pak Davit cemburu tanpa alasan sama saya, Pak Davit juga marah kalau pak bayu dekat sama saya, lalu masalah game juga Pak Davit sampai ngamuk. Itu apa namanya kalau tidak cemburu dan suka sama saya?" tanya Lintang bertubi-tubi.
Davit tertawa kecil, pria itu menoyor kening Lintang dengan kecil, "Saya suka sama kamu? Apa kamu becanda?" tanya Davit dengan segala kegengsiannya. Lintang menatap Davit dengan bingung.
"Hubungan kita hanya sebatas hubungan kontrak. Ini baru beberapa hari kita menikah dan saya suka sama kamu? Kamu pikir kamu spesial sampai membuat saya jatuh cinta di pandangan pertama?" tanya Davit dengan sinis.
Mungkin bagi Davit, ucapannya sangat biasa saja. Namun bagi Lintang? Perempuan mana yang tidak sakit hati saat seorang cowok mengatakan hal demikian di hadapan langsung?
Ucapan Davit benar-benar berhasil menyakiti Lintang serta melukai harga diri Lintang. Perempuan itu pun tersenyum kecil menghadap Davit.
"Sekarang tidak ada alasan lagi Pak Davit marah sama saya kalau saya dekat dengan pria lain," ucap Lintang membuat Davit terkesiap.
"Tetap tidak bisa. Selama pernikahan kita masih berlangsung, kamu wajib menjaga kehormatan saya," kata Davit.
"Baik, saya hanya perlu bersabar dua bulan lagi. Setelah itu saya harap saya tidak akan pernah berurusan lagi dengan Pak Davit," ucap Lintang dengan tajam. Lintang segera berjalan menjauhi Davit untuk menuju ke kamarnya. Sedangkan Davit diam mematung di tempatnya.
Davit mengusap kepalanya dengan gusar. Ia tidak terima Lintang dekat dengan cowok lain, ia juga tidak terima saat Lintang harus mengakhiri kontrak yang memang disepakati isu selesai langsung pisah.
Sedangkan di kamarnya, Lintang tengah mengusap air matanya yang dengan tidak tahu dirinya malah menetes dengan deras. Lintang menyesal bertanya demikian kepada Davit. Ia pikir possesivenya Davit kepadanya adalah bentuk suka Davit kepadanya. Namun ia salah, Davit tidak menyukainya. Davit juga mengatakan ia bukan wanita spesial yang bisa membuat Davit jatuh cinta pada pandangan pertama.
Lintang memilih merebahkan tubuhnya di ranjang tanpa mandi. Ia sudah lelah seharian bekerja, lalu mendapatkan omongan tidak enak dari Davit. Tentu ulu hati siapa yang tidak sakit saat mendengar hal demikian.
Lintang mencoba memejamkan matanya, tapi belum sempat ia melakukannya, suara ketukan pintu terdengar nyaring.
"Lintang, malam ini tetap bimbingan. Kamu mandi dulu saya tunggu," ucap Davit dari luar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belah Duren
RomanceApa yang ada di benak kalian saat mendengar kata "Pernikahan Kontrak"? Mungkin sebagian orang akan membayangkan kisah romansa manis dari dua orang yang saling membenci lalu jatuh cinta. Atau seorang pria pemaksa yang tidak ingin kehilangan istri ko...