One night stand!
Sorakan tepuk tangan tengah memenuhi suasana. Kerlap kerlip lampu silih berganti membelai wajah-wajah yang mengharapkan kesenangan, mereka akan bersiap menghabiskan malam sampai tenggelam di telaga hinanya gemerlap duniawi.
Malam itu, Jo Min gi tengah berpesta di sebuah pantai nan indah di Pulau Jeju yang penuh dengan berjuta pesona. Diapit oleh dua wanita cantik dan sexi di kanan kirinya, saling tertawa riang menikmati segelas minuman mahal yang memabukan. Pria berkulit putih dengan paras tampan seperti pangeran di Zaman Joseon, pun kini melangkah ke tengah kerumunan dan menari-nari sampai dikelilingi banyak wanita lainnya.
Praannk!
Salah gadis baru saja membanting beberapa botol minuman beserta gelasnya. Hingga pesta itu pun terhenti.
"Ini tidak mungkin!" gadis itu pun berteriak sedang memaki beberapa bartender di sana.
"Coba kalian cek lagi, mungkin saja sistemnya sedang error?" gadis itu masih saja memaki.
"Nona, sebaiknya anda segera keluar!" pinta salah satu bartender yang hendak menyentuh lengannya.
"Hei... jangan kurang ajar kepadaku! Apakah kalian tidak tahu siapa aku— hah?" gadis itu menepisnya dan menunjuk jari tepat ke hadapan wajah bartender itu.
"Coba kau periksa lagi sana!" gadis itu pun melemparkan beberapa kartu kreditnya.
Beberapa bartender itu saling menoleh lalu mengedikan bahu merasa bahwa semua itu hanya akan sia-sia saja.
"Ada apa ini?" Jo Min gi yang hanya diam saja dari tadi, pun kini mendekat untuk memastikan bahwa pestanya tidak lagi terganggu.
"Maafkan kami, tuan! Kami akan segera menyelesaikannya!" ucap salah satu bartender itu.
"Nona, ayo sebaiknya kau pergi saja dari sini!" Bartender pun menyentuh salah satu lengannya.
"Sudah kubilang lepaskan aku!" gadis itu pun kembali menepisnya, bahkan berani menaparnya.
Plaaakk!
"Kurang ajar!" bentaknya.
Gadis itu tidak peduli dengan apa yang barusan ia lakukan, kemudian mengambil ponsel di dalam tasnya dan menghubungi seseorang.
Jo Min gi mengernyit, merasa tidak senang oleh perlakuan kasar gadis itu barusan.
"Katakan saja, apa yang gadis ini lakukan?" bertanya pada Bartender itu.
"Nona ini sudah mabuk, dan dia minum terlalu banyak, bahkan dia memecahkan beberapa minuman. Lalu dia memberi kami kartu-kartu ini, tuan." Bartender itu menunjukan beberapa kartu ke hadapan Jo Min gi.
"Lalu, apa masalahnya?" bengong Min gi.
"Kartu ini tidak ada yang aktif satupun, tuan!" mereka pun mengeluh di hadapannya.
Jo Min gi menooeh pada gadis itu yang masih mengoceh di telpon, entah siapa yang sedang gadis itu hubungi, bahkan nada bicaranaya terdengar begitu manja. Jo Min gi mengerjapkan mata, napasnya sedikit terasa berat karena merasa tidak tahan oleh sikap gadis itu.
"Sayang... Jaemin, kau harus mentransfer uang padaku, secepatnya! Kurasa ayah telah memblokir semua kartu transaksiku!" gadis itu pun mengeluh di telpon.
Jo Min gi tidak ingin terus membuang waktu dengan mengabaikan pestanya. Secepatnya ia ingin menyelesaikan suasana yang telah mengganggu kesenangannya itu. Segera merogoh kocek dan menuntaskan segala pembayaran atas apa yang gadis itu perbuat sampai lunas.
"Apakah sudah cukup?" tanya Min gi dengan menandatangani beberapa lembar tagihannya.
"Ini lebih dari cukup, tuan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Romance⚠REVISI⚠ Katanya, sekali cinta tetap cinta, dan takkan pernah berakhir! "Never End!" Cerita ini hanyalah fiktif! Cover bye: Pigeonpurple.