Nuansa putih yang begitu bersih, membaur bersama harumnya sabun mandi beraroma Fruity. Suara gemericik air yang dibiarkan terus mengalir dari shower kamar mandi.
Jo Min Gi sedang berendam di dalam air busa yang melimpah di Bathtub. Matanya terpejam merasakan setiap aroma buah-buahan yang menyeruak di indera penciumannya. Baginya aroma seperti itu begitu menenangkan. Namun kali ini terasa berbeda, lantaran bayangan Ariana berani melintas di pikirannya, pertemuannya ketika di kantor terasa begitu membekas, walaupun hanya sekedar berpelukan.
Ia pun membuka matanya hingga perasaannya menjadi sangat gelisah. Lalu beranjak dari Bathtub dan melangkah ke arah shower hingga busah-busah yang menempel di tubuhnya kini terbuang tersiram bersama air yang mengalir, membiarkan rambut kepalanya terus terguyur oleh butiran air yang terasa seperti memijatnya dan berharap agar bayangan Ariana lekas menjauh.
Jo Min Gi mengangap bahwa Ariana adalah wanita nakal, matrealistis yang hanya menginginkan uangnya saja. Karena ketika di kantor pun, wanita itu pergi dan berakhir dengan meminta sejumlah uang sebagai jaminan agar Jo Min Gi tidak lari dari tanggung jawabnya. Merasa sangat muak, pria itu pun akhirnya mengantarkan Ariana pulang ke apartemen Jay Jung.
Dengan perasaan kesal, pria itu pun menyudahi aktivitas mandinya, meraih bathrobe dan bergegas duduk di kursi kamarnya dengan memeriksa ponselnya.
"Aigooo... adeu-ah..." seru nyonya Min sedang melangkah masuk ke dalam kamar putra semata wayangnya itu.
Jo Min Gi menoleh dengan sedikit menghela napas karena merasa terkejut oleh kedatangan ibunya, padahal itu bukanlah yang pertama kali, karena nyonya Min memang sering masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Min Gi... ibu rasa kita perlu bicara?" beliau lalu duduk di sampingnya.
"Eomma. Kumohon, lain kali tolong ketuk pintu agar aku tidak mati karena terkejut." Pinta Jo Min Gi tanpa meninggalkan sopan santunya sedikit pun.
"Omo... memangnya kenapa kalau ibu masuk ke kamarmu tanpa mengetuk pintu? Aku ini ibumu, aku akan berhenti masuk sembarangan, ketika kau sudah mempunyai istri! Lagi pula bukan salah ibu, karena kau tidak mengunci pintunya!" ujar nyonya Min.
"Baiklah, lain kali aku akan mengunci pintunya!" pungkas Jo Min Gi.
Nyonya Min hanya mengerjapkana mata mendengarnya.
"Kau sedang apa?" beliau merasa ingin tahu apa yang sedang putranya lakukan di dalam kamar.
"Memeriksa ponsel!" Jo Min Gi menunjukan layar ponsel ke hadapan ibunya.
"Min Gi, siapa namanya?" celoteh ibunya.
"Nama siapa?" sahut Min Gi tanpa memerhatikan ibunya.
"Wanita yang tadi siang menangis di ruanganmu?"
Jo Min Gi sontak menegakan wajahnya, matanya membulat dengan mulut yang menganga. Bagaimana bisa ibunya tahu tentang apa yang terjadi tadi siang di kantor?
"Ada apa? mengapa kau menutupi sesuatu dari ibumu ini?"
"Da-dari mana ibu tahu?" bengongnya.
"Hmm, sudah ibu bilang, ibu ini adalah ibumu. Jadi ibu tahu segalanya!" tukas nyonya Min dengan membanggakan diri.
"Eomma." Jo Min Gi lantas menaruh ponselnya dan kini memilih fokus memerhatikan ibunya.
"Min Gi, ibu sudah tahu semuanya dan ibu mendengarkan segalanya!" ungkapnya.
Jo Min Gi hanya terpaku.
"Ibu harap, kali ini kau dapat mengambil keputusan dengan bijak, jangan sampai menutupi apapun lagi, sudah cukup, nak! Untuk kali ini, ibu tidak akan menganggap bahwa ini adalah sebuah skandal, jika benar wanita itu sedang mengandung anakmu, maka ibu akan sangat bahagia, ternyata harapan ibu selama ini telah terwujud, akhirnya ibu dan ayahmu akan segera menjadi kakek dan nenek, sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Romance⚠REVISI⚠ Katanya, sekali cinta tetap cinta, dan takkan pernah berakhir! "Never End!" Cerita ini hanyalah fiktif! Cover bye: Pigeonpurple.