Comeback 7

87 15 5
                                    


Find Him.


Ariana tidak bisa membiarkan semuanya semakin rumit, setelah menciptakan beberapa kekacauan karena ulahnya, kini ia harus segera mengambil keputusan untuk hidupnya sendiri tanpa harus menyusahkan orang lain.

Saat ini, ia sedang berdiri memandangi cermin di dalam kamarnya. Ruangan mewah yang Jay berikan untuknya, serta memenuhi segala kebutuhannya, pria itu memang begitu baik tiada duanya.

Mengusap perut buncitnya yang kini sudah menginjak usia kehamilan 4 bulan. Ia pun terkesiap ketika janin itu sudah mulai bergerak di dalam perutnya.

"Aaawww!" Ariana pun berteriak karena saking bahagianya.

"Ari... ada apa?" Jay menghampirinya bersama dengan Tae Yong dan Jeka yang kebetulan sedang berada di apartemen Jay Jung.

Mereka sudah saling memaafkan, keduanya kerap kali berkunjung untuk menengok kondisi Ariana dengan membawa banyak makanan, karena berpikir bahwa ibu hamil sering merasa lapar, apalagi Tae Yong, pria itu bahkan sudah mulai membelikan beberapa barang untuk kebutuhan bayi bahkan beberapa mainan.

"Ada apa?" bengong Tae Yong yang segera mendekat ke samping Ariana. "Ari... kau tidak sedang berniat untuk- menggugurkan - kandunganmu, kan?" sedikit terbata-bata, pria itu merasa begitu khawatir kalau sampai Ariana berniat menggugurkan kandungannya.

Ariana terpaku cukup lama dengan memandangi ketiga pria di hadapannya itu, mereka saling terpaku namun kegelisahan terlihat jelas di masing-masing raut wajahnya.

"Apakah aku seburuk itu?" tanyanya.

Ketiga pria itu hanya saling berdiam diri tanpa melepaskan tatapannya yang menyimpan banyak harapan pada Ariana.

Ariana pun sontak tertawa dan terlihat sangat bahagia. "Haha... aku tidak apa-apa, aku hanya sedang mengusap perutku, dan aku merasa bahagia karena bayiku sudah mulai bergerak!" ujarnya yang kini mengusap kembali perutnya.

Jay dan Tae Yong juga Jeka merasa lega dan terharu mendengarnya.

"Apakah aku boleh mendengarnya?" Tae Yong dengan sigap berjongkon tepat di samping Ariana, memegangi perut buncitnya hingga menempelkan telinganya untuk mendengarkan janin di sana.

Jeka memicingkan mata dengan melengkungkan bibirnya hingga membentuk kerucut. "Hei... sudah menjauhlah, sekarang gilaranku!" ia pun menjambak rambut Tae Yong dan menjauhkannya dari hadapan Ariana sampai pria itu tersungkur ke lantai.

Ariana hanya tertawa karenanya.

Jeka kemudian membungkuk dan mengusap secara singkat perut buncit Ariana.

"Anyeong... aku adalah paman Jeka, kami akan menunggumu, dan kita akan bermain bersama nanti!" ucapnya seraya tersenyum penuh haru.

Jay mulai mendekat dan memberikan senyuman terbaiknya di hadapan ketiganya. Ariana pun mendekat lalu meraih kedua tangannya yang terasa begitu hangat lalu memandunya dan menempelkannya pada kandungan, hingga Jay mulai mengusapnya secara perlahan.

"Terima kasih!" ucap Ariana dengan memberinya senyuman yang sama indahnya.

"Ari, aku tidak begitu tahu banyak tentang kehamilan, tetapi ada sebagian orang percaya bahwa di usia kehamilan ini bahwa Tuhan sudah meniupkan Ruh padanya." Ujar Jay.

Ariana hanya tertegun mendengarnya.

Mereka pun saling tertawa bahagia

Ariana mengertab bibir untuk menahan segala kesedihannya, mereka tidak pernah tahu bahwa sebenarnya ia akan meninggalkan apartemen itu, untuk mulai mencari keberadaan Jo Min Gi, pria yang memang sudah seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya.

ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang