Comeback 2

91 14 4
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Run...

Suasana kamar masih sama seperti tadi pagi, berantakan dan bau minuman. Menjelang siang, Jo Min Gi akhirnya terbangun dari tidur lelapnya.

"Akh!"

Suara baritonenya terdengar begitu sexi. Muka bantalnya pucat pasi dihiasi rambut gondrongnya yang menjuntai tak beraturan. Pria itu menengadahkan wajahnya dengan mata yang masih terpejam. Mulai menggerakan lehernya ke kanan dan ke kiri, kemudian mengusap tengkuknya oleh sebelah tangannya, terasa sedikit perih sampai jemarinya menelusuri bagian tubuh lainnya, turun hingga ke pundaknya.

Jo Min Gi membuka mata memikirkan segala apa yang telah terjadi semalaman.

Tangan lainnya meremas sprei dan teringat jelas wanita yang semalam bersamanya. Menoleh ke samping, dan tidak ada siapapun di sana.

Pria itu menyingkap selimutnya dan beranjak dari kasurnya. Berjalan telanjang tanpa mengenakan apapun. Menelusuri ruang kamar sampai ke kamar mandi untuk mencari wanita tersebut.

Jo Min Gi mulai kebingungan lalu bergegas memunguti satu persatu pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Meraba saku celananya dan mencari dompetnya yang ternyata berada di atas nakas. Kemudian tercengang lantaran tidak ada sepeser pun uang tunai di dalamnya.

Tangannya mengepal bersamaan dengan bibir yang mengatup rapat, bahkan kedua maniknya menajam mengingat satu wajah yang semalam bersama dengannya.

"Kurang ajar!" ia pun menarik selimut sampai terjatuh ke lantai lalu hendak bergegas untuk pergi meninggalkan kamarnya, namun atensinya kini tertuju pada satu titik yang membuatnya semakin menajamkan mata.

Perlahan ia pun mendekat pada noda merah yang menempel di atas sprei kasurnya, jemarinya mulai menyentuh bagian itu dan terdiam cukup lama untuk memikirkan sesuatu.

Itu bukanlah noda biasa, itu adalah bercak darah dari seorang Dara yang semalam telah terenggut olehnya.

Jo Min Gi meremas spreinya dan semakin memikirkan ke mana perginya wanita itu.

Tidak ingin terlarut dalam emosi yang tak bertepi, sebaiknya pria itu pergi ke sebuah restaurant untuk menikmati makan siang.

Kesehariannya memang selalu dipenuhi oleh kesibukan, bahkan untuk sekedar menikmati makanan saja ia harus diramaikan oleh bunyi ponsel yang terus berdering. Orang-orang di sekitarnya tidak merasa terganggu, karena mereka sudah tahu siapa itu Jo Min Gi, seorang pengusaha muda kaya raya yang menjabat sebagai CEO di Min Labels, perusahaan induk yang menaungi banyak agensi besar di antaranya, Moci grup dan V entertainment, jadi tidak heran kalau kebiasaannya dalam berpesta poya bisa menghabiskan puluhan juta Won dalam semalam.

"Sebelumnya, saya minta maaf, Tuan!" salah satu asistennya mendekat ke hadapannya.

"Ada apa?" Jo Min Gi pun menatapnya.

ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang