Sambil nungguin atrean terbit. Aku mau up lagi ah...
Semoga kalian yang baca gak lupa ya cerita ini...
🌸🌸🌸
Dokter mendatangi ruangan Ariana dan menyatakan laporan medis, bahwa Ariana kemungkinan akan kesulitan untuk mempunyai anak, akibat insiden malam itu. Ariana cukup tersentak oleh pernyataan itu. Ia terdiam dalam lamunan sedang memikirkan takdir hidupnya.
Dalam kegelisahan ia kembali terpaku ketika Jeong Jaemin masuk ke ruangan.
Pria itu mengenakan penyanggah, di salah satu tanganya, bekas hantaman dari Jo Min Gi malam itu. Ia mengatup bibir dengan berlinang air mata. Ia tahu bagaimana kondisi Ariana saat ini, dan itu semua membuatnya merasa sangat bersalah.
"Jaemin."
"Kumohon jangan takut. Aku datang ke sini hanya ingin menjengukmu." Ujar Jaemin dengan lemah lembut.
Ariana terdiam dengan tatapan nanar. Pria itu kemudian duduk di samping brankar dan menatapi Ariana dengan tatapan yang sama nanarnya.
"Bagaimana keadaanmu?" Ariana hendak menyentuh lengan Jaemin, tetapi pria itu menahannya dengan menggenggam tangannya.
"Kau tidak pernah berubah. Kau selalu menghawatirkanku, benarkan?"
Ariana mengangguk.
"Bodoh. Seharusnya kau pikirkan saja dirimu." Ucap Jeong Jaemin dengan penuh air mata.
"Mengapa kau menangis?" Ariana menjadi heran, tetapi tatapanya sedang menerka, bahwa Jeong Jaemin telah mengetahui sesuatu.
"Maafkan aku, Ari. Aku sudah bertindak sangat bodoh. Aku telah menyakitimu."
Jaemin termangu di hadapan Ariana. "Aku sudah tahu bagaimana kondisimu saat ini. Dokter bilang padaku kalau kau_" belum sempat Jaemin menuntaskan ucapannya. Ariana sudah membungkam mulutnya dengan menempelkan jemarinya.
"Aku baik-baik saja." Pungkas Ariana.
Pria itu semakin berlinang air mata."Kembalilah padaku. Aku akan menerima bagaimana pun keadaanmu." Jaemin menggenggam tangan Ariana."Maafkan aku!" Jaemin melirih penuh dengan penyesalan. "Ini semua salahku. Jeongmal mianhae!"
Ariana juga ikut menangis dan merangkul lengan Jeong Jaemin agar lebih mendekat padanya, hingga keduanya saling berpelukan.
Ruangan itu riuh dengan isak tangis. Keduanya tidak pernah tahu bahwa ada Jo Min Gi yang sedari tadi bersandar pada dinding dibalik pintu. Ia mendengarkan semuanya, termasuk kondisi Ariana saat ini. Ia mengerjapkan mata dipenuhi air mata. Merasa menyesal karena tidak bisa mengontrol diri lantaran tidak sengaja telah menendang Ariana sampai berakibat fatal pada tulang belakangnya.
Besok siangnya, Ariana sudah bersiap untuk meninggalkan rumah sakit.
Kim Yong Joon datang ke rumah sakit untuk menjemput Ariana dengan membawa kabar bahwa ia telah mengurus segalanya untuk pernikahan. Ia juga telah meminta kedua orang tuanya agar datang secepatnya ke Korea untuk menghadiri pernikahannya dengan Ariana.Mendengar hal itu membuat Ariana menjadi murung. Ia semakin ragu pada dirinya sendiri bahwa ia tidak mungkin dapat membahagiakan Kim Yong Joon.Keduanya meninggalkan rumah sakit setelah Kim Yong Joon mengurus segala administrasi.
Sesampainya di apartemen Ariana. Kim Yong Joon dengan sigap mengambil tindakan karena merasa gemas oleh kebungkaman Ariana selama di perjalanan.
"Sayang... mengapa kau diam saja?"Pria tegap itu mendekat dan menggendongnya secara perlahan ala bridal style dan membawa Ariana memasuki kamarnya. Wanita itu berpegang erat pada pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Romance⚠REVISI⚠ Katanya, sekali cinta tetap cinta, dan takkan pernah berakhir! "Never End!" Cerita ini hanyalah fiktif! Cover bye: Pigeonpurple.