Beberapa minggu kemudian.
Ariana hidup dengan bergantung kepada Jeong Jaemin. Pria itu memberikan apapun yang ia butuhkan selama ini. Hari silih berganti, semuanya berjalan secara pasti, namun ada satu hal yang membuatnya berada dalam ketidak pastian.
Jiwanya terasa kosong, bahkan pikiran dan hatinya tidak lagi sama, terasa hampa, merasa sangat kesepian.
Ariana hanya berdiam diri, membisu walaupun di tengah keramaian. Malam ini saja ia tidak banyak bicara, ketika Jaemin mengajaknya ke sebuah pesta dan berkumpul bersama teman-temannya yang lain.
"Ari... apakah kau ingin ikut bersama kami? Kami akan pergi berlibur!" tanya Jeon Jeka, pria manly, paras rupawan serta postur tubuh yang tinggi kekar, serba bisa.
"Ke mana?" sahut Ariana yang terkesan menjawab seperlunya saja.
"Kita akan pergi ke pantai, bukan kah kau suka pantai?" ungkap Jeka yang kemudian duduk di sampingnya.
"Apa kau ingin ikut? Kita bisa pergi bersama, atau kau bisa pergi lebih dulu, setelah pekerjaanku selesai, maka aku akan menyusulmu, bagaimana?" ujar Jaemin yang juga duduk di sebelah Ariana, kemudian merangkul pundaknya.
"Jadi kau akan terlambat?" Ariana pun menoleh menatap wajah kekasihnya.
"Apa boleh buat, pekerjaanku sangat padat, sayang." Jaemin menagkup wajah manisnya dan mengecup hidungnya secepat kilat di hadapan Jeka.
Jeon Jeka berpaling wajah, merasa tidak suka ketika melihat pemandangan itu tepat di hadapannya langsung.
"Ari... jika kau mau, kau bisa pergi bersamaku?" tawarnya.
Ariana menoleh pada Jeka, lalu menggeleng perlahan. "Aku permisi." Ia pun beranjak dari duduknya.
"Sayang, kau mau ke mana?" seru Jaemin.
"Toilet." Sahut Ariana sambil berlalu pergi.
"Hmm, katakan padaku, sibuk apa kau sebenarnya?" tanya Jeka pada Jaemin.
Kedua pria itu saling memandang penuh dengan pertanyaan.
Sementara Ariana sedang berada di toilet. Ia hanya duduk termenung memikirkan tentang Jaemin yang belakangan ini semakin jarang menemaninya dengan alasan sibuk di kantor.
Tidak ingin terlarut dalam pikirannya yang kadang membawanya kepada prasangka, ia pun beranjak dan berdiri di hadapan wastafel, tiba-tiba saja perutnya terasa begitu mual.
"Heugh!" sontak menutup mulutnya. "Heugh!" lalu meremas perutnya dan muntah di sana selama beberapa kali.
Ariana termenung dengan memandangi dirinya di cermin, memerhatikan raut wajah serta memikirkan kembali perasaannya yang semakin tidak menentu. Ia pun menyeka wajahnya dengan air kemudian kembali untuk bergabung bersama Jaemin dan Jeka.
"Itu dia..." seru Jeka pada temannya yang lain.
"Hai, Ari... bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak berjumpa?" itu adalah Jo Tae Yong, pria tampan kaya raya, pemilik kulit eksotis yang jarang sekali dimiliki oleh orang Korea pada umumnya, menjadi point plus sebagai penambah ketampanannya.
Pria itu mendekat dan memeluk Ariana di hadapan Jaemin dan Jeka.
"Bagaimana kabarmu?" tatapannya yang tajam mampu membuat wanita lain bertekuk lutut, keduanya saling memandang dan bergandengan tangan.
"Aku baik-baik saja, bagaimana kabarmu, Tae Yong?" Ariana mengusap lengannya.
"Tapi sepertinya kau berbohong padaku?" pria itu memang sangat peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Romance⚠REVISI⚠ Katanya, sekali cinta tetap cinta, dan takkan pernah berakhir! "Never End!" Cerita ini hanyalah fiktif! Cover bye: Pigeonpurple.