Comeback 9

57 14 1
                                    


Pernikahan telah ditetapkan. Kedua orang tua Jo Min Gi sendiri yang akan mengatur segalanya. Mulai dari pesta, resepsi dan berapa banyaknya tamu yang akan mereka undang untuk menghadiri acara sacral itu.

Ayahnya Jo Min Gi yaitu tuan besar Jo, selaku pimpinan dari Min Labels, kini sedang mengajak Ariana mengobrol di taman rumahnya sambil menikmati secangkir green tea.

Awalnya, beliau memang sangat terkejut ketika mengetahui putranya menghamili seorang gadis. Beliau resah, karena merasa tidak menyukai beberapa wanita yang selama ini tengah dekat dengan Jo Min Gi. Tetapi, ketika mendengar nama Ariana, yang sama sekali belum ia dengar sebelumnya, pria paruh baya itu bertanya lebih lanjut pada istrinya tentang siapa itu Ariana? dan beliau pun ingin bertemu dengannya.

"Ekhm! Kudengar, ayahmu marah karena kehamilanmu?" tanya tuan Jo pada Ariana.

Ariana lantas mengangguk, namun raut wajahnya tetap terlihat menenangkan. Wanita itu tetap ingin menjaga perasaan calon mertuanya.

"Ini pasti berat bagimu? Tetapi, jika kau mau, aku bisa mendatangi Ayahmu dan membujuknya?"

"Tuan, sebelumnya saya minta maaf! Tetapi, saya mohon, biarkana ayahku melakukan apapun sesuai kehendak hatinya, ayah pasti butuh waktu untuk dapat menerima kenyataan ini, walaupun begitu, aku akan tetap menunggunya!" ujar Ariana dengan lemah lembut.

Tuan Jo mengangguk, pandangannya tak teralihkan sedikit pun, beliaU pun tersenyum dan meyakini satu hal, bahwa wanita di hadapannya ini akan pantas untuk menjadi menantunya.

"Geuuree...kau benar, sebagai orang tua akupun merasakan hal yang sama, kita memang butuh waktu, ayahmu pasti merasa kecewa, dan jika ada kesempatan, maka aku akan menemuinya dan meminta maaf dengan setulus hati atas kesalahan putraku terhadapmu!"

Ariana hanya tertegun mendengarnya.

"Kau tidak perlu khawatir, kau tenang saja, karena aku sendiri yang akan menjadi pendampingmu pada saat pernikahan nanti!" ujar tuan Jo yang lalu menyentuh pundak Ariana dengan penuh ketulusan.

Ariana semakin tertegun dengan menundukan wajahnya, merasa terharu dan tidak menentu.

Selesainya mengobrol bersama tuan Jo, nyonya Min tidak akan melepaskan Ariana begitu saja. Beliau ingin mengajak Ariana untuk pergi berbelanja, untuk melihat-lihat beberapa pernak pernik bayi.

"Ya ampun... bukankah itu masih terlalu lama?" tanya tuan Jo.

"Eh... suamiku, sudahlah sebaiknya kau diam saja, ini adalah urusan wanita!" nyonya Min kemudian merangkul Ariana.

"Tapi, kau harus memastikan bahwa calon menantu kita tidak kelelahan!" sahut tuan Jo.

"Omo, apakah kau merasa lelah?" nyonya Min memerhatikan Ariana.

Ariana hanya menggeleng dengan menampakan senyuman.

"Baiklah, aku akan kembali ke kantor!" tuan Jo berpamitan pada keduanya.

Nyonya Min dan Ariana pun pergi bersama ke sebuah pusat perbelanjaan. Sesuai yang beliau inginkan, memanjakan mata dengan membeli banyak keperluan bayi, bahkan membelikan beberapa pcs baju khusus untuk ibu hamil.

"Apakah kau lelah?" tanya nyonya Min.

"Tidak, Bu!" sahutnya.

Nyonya Min tertegun ketika mendengar kata 'ibu' yang dilontarkan oleh Ariana padanya.

"Emh, aku minta maaf, nyonya!" Ariana pun menundukan wajahnya.

"Omo, mengapa kau harus meminta maaf? Aku merasa sangat bahagia, akhirnya aku mempunyai menantu sepertimu!" nyonya Min kemudian menyentuh kedua pipi Ariana dengan begitu lembut.

ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang