Positif.
Rasanya seperti mengambang di atas air, begitulah yang Ariana rasakan saat ini. Ketika membuka mata, hanya nuansa putih yang terlihat serta beberapa alat medis di ruangan itu.
Ia pun mulai memandangi kedua tangannya yang di salah satunya telah terpasang infusan.
Ariana hendak bangun ingin duduk untuk mengetahui apa yang terjadi, namun kedua tangan kekar itu kini sedang menahannya.
"Ari... kumohon istirahatlah!"
Ariana menatapnya, pria manly itu memintanya untuk tidur kembali.
"Jeka... aku ada di mana?"
"Kau ada di rumah sakit!" pungkas Jeka.
Jeka menjelaskan sedikit tentang apa yang terjadi, bahwa ketika ia keluar dari pesta dan melihat kerumunan banyak orang di parkiran, ia pun segera menghampiri, dan merasa terkejut karena Ariana telah jatuh pingsan.
"Me-mengapa aku ada di rumah sakit?" Ariana tampak berpikir.
"Tenanglah, kami sduah mengurus segalanya." Jeka merapihkan surainya dan mengusap lembut pipi sahabatnya itu.
"Jam berapa sekarang?" tanya Ariana.
"Ini sudah siang, dan kami sudah menunggumu dari tadi." Ungkap Jeka.
"Mengapa kau tidak membangunkanku?" Ariana membulatkan mata lalu menyingkap selimutnya dan beranjak dari brankar.
"Akh!" pekiknya sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing, bahkan kini ada sesuatu di perutnya yang membuatnya terasa begitu menegang.
"Akh!" Ariana pun kembali memekik kesakitan dengan memegangi perutnya.
"Sudah kubilang, mengapa kau tidak bisa bersikap tenang?" Jeka menggendong tubuhnya dan merebahkannya kembali ke atas brankar.
Tidak lama kemudian Tae Yong tiba beserta dokter dan satu perawat.
"Ada apa ini, Jeka?" Tae Yong merasa heran oleh keadaan Ariana.
"Dia memang keras kepala!" Jeka memijat pelipisnya dan terlihat begitu khawatir oleh kondisi sahabatnya itu.
Dokter dan suster pun segera menangani Ariana sampai wanita keras kepala itu bisa lebih tenang karena sudah diberikan suntikan khusus untuknya.
"Ari..." Tae Yong mendekat ke sampingnya dan menggenggam salah satu tangannya yang kini terasa begitu lemah.
"Apa yang terjadi? mengapa aku bisa berada di sini?" tanya Ariana dengan lirih.
"Sssttt... sebaiknya kau tenangkan dirimu, hm!" Jo Tae Yong mengusap pucuk kepalanya.
Dokter pun kemudian memberikan penjelasan, jika sampai Ariana tidak menjaga kondisi tubuhnya, maka ia khawatir janin di dalam kandungannya akan bermasalah.
Sontak saja Ariana pun tercengang mendengarnya.
"Apa?" mulutnya terbuka dan bengong karenanya.
Jo Tae Yong dan Jeka hanya berdiam diri memandangnya.
"Apa katamu barusan, dokter? Janin bermasalah?" Ariana menginginkan penjelasan darinya.
"Benar nona, sekarang ini anda sedang hamil, usia kandungan anda sekitar 3 bulan, jadi sebaiknya anda harus menjaga kondisi tubuh, makan yang teratur dan menghindari stress! Saya permisi!" ujar dokter yang kemudian pergi dari ruangan itu.
Ariana masih terpaku oleh semua penjelasan tentang kondisinya saat ini, entah apa yang harus ia rasakan, harus bahagia ataukah harus merasa putus asa.
"Ha-hamil?" gumamnya, tanpa terasa air matanya pun jatuh menetes membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Romance⚠REVISI⚠ Katanya, sekali cinta tetap cinta, dan takkan pernah berakhir! "Never End!" Cerita ini hanyalah fiktif! Cover bye: Pigeonpurple.