"Ketika kedua tanganku menangkup tubuh mungilnya yang tak berdaya, ketika itu pula tangisanku pecah bersama tangisannya yang menggema mengisi ruangan. Sungguh, aku telah jatuh cinta pada wanita yang sudah berjuang menghadirkan bayi kecilku yang tak berdosa." Jo Min Gi.
🌸🌸🌸
Suka cita sedang menyelimuti keluarga Jo Min Gi. Mereka tertawa dan menangis meneteskan air mata kebahagiaan ketika sosok bayi mungil dihadirkan di depan mata oleh suster yang membawanya ke ruangan paska melahirkan.
Suster itu juga bertanya pada Ariana apakah bayinya akan diberikan IMD (Inisiatif menyusu dini) atau tidak?
Ariana pun terdiam dengan bersandar pada pada dipan yang telah ditumpuk beberapa bantal empuk, kedua tangannya dengan perlahan memegangi payudaranya yang terasa kencang. Suster itu pun hendak memberikan bayinya namun Jo Min Gi menghadang karena ingin menggendongnya terlebih dulu.
"Eomma." Jo Min Gi merasa terharu dengan memandangi ibunya, sementara kedua tangannya sedang mendekap erat bayinya.
"Lihatlah, mata dan hidungnya sangat mirip denganmu!" tukas nyonya Min yang sedang memandangi cucunya.
Bayi itu begitu tenang dan tertidur pulas di dalam dekapan ayahnya.
Ariana hanya terdiam memandang ke arahnya, tanpa terasa air matanya pun menetes dan segera menyekanya.
"Oeekk..." bayi itu mulai menangis.
"Oh, sayang..." nyonya Min mencoba menghentikan tangisannya.
"Baiklah, sepertinya kau ingin segera bertemu dengan ibumu?" tanya Min Gi yang kemudian melangkah ke hadapan Ariana untuk memberikan bayinya.
Ariana pun masih terdiam dengan memandangi keduanya.
"Sepertinya bayinya lapar?" tukas Jo Min Gi yang kini berdiri menandangnya.
Ariana mengulurkan kedua tangannya, dengan senang hati menerima bayinya kemudian mendekapnya dengan penuh kasih sayang. Nalurinya sebagai seorang ibu telah bangkit. Tanpa ragu ia pun membuka Bra untuk memberikan Asi pada bayinya.
Jo Min Gi yang melihatnya kini sontak terpaku, semburat merah menghiasi wajahnya hingga Ariana pun kembali memandangnya. Wanita itu memberi kode agar Jo Min Gi berbalik membelakanginya, dengan begitu ia bisa leluasa untuk menyusui bayinya.
Namun sayang, air susunya tidak juga keluar, hanyalah berupa cairan bening, walaupun Ariana sudah berusaha memerasnya. Sebagai seorang ibu, ia pun merasa sedih karenanya.
Nyonya Min mendekat dan mengusap pundak menantunya itu, memberitahu bahwa memang tidak semua perempuan bisa menyusui.
Ariana semakin bersedih, namun ia pun tersadar bahwa mungkin saja itu semua adalah petunjuk dari sang maha kuasa untuk dirinya, ia akan membulatkan tekad dan bercerai dari Jo Min Gi.
Pria itu mendekat dan duduk di sampingnya, memandangi bayi mungilnya yang kini berada dalam dekapan istrinya.
"Lihatlah, pipinya gembil sepertimu." Tukasnya dengan menyentuh kedua pipi bayinya secara bergantian.
Ariana hanya membisu mengabaikan suaminya berbicara sendirian. Pria itu pun menatapnya dan mengusap surainya hingga mengecup keningnya dengan tegas.
"Gomawo!" ucapnya.
Suster pun datang untuk mengambil bayinya.
"Suster." Lirih Ariana.
Saat itu juga Jo Min Gi dan nyonya Min hanya mematung menunggu apa yang akan diucapkan oleh Ariana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Romance⚠REVISI⚠ Katanya, sekali cinta tetap cinta, dan takkan pernah berakhir! "Never End!" Cerita ini hanyalah fiktif! Cover bye: Pigeonpurple.