DINDA POV
"A-apa?! Apa maksud mama tadi??! Aku hanya anak angkat??!! "
Aku merasa tanah yg kupijak mendadak bergetar, duniaku baru saja diguncang dan dijungkir-balikkan saat aku tidak sengaja mendengar percakapan papa dan mama yang mengatakan kalau aku itu cuma anak angkat. Oh, God... lelucon macam apa ini?!
"Dinda sayang... kok kamu ada disini?! Bukannya seharusnya sekarang kamu masih disekolah ya sayang? " mama jadi panik saat tau kalau aku mendengar percakapannya dengan papa tadi, Papa juga tidak kalah paniknya... mereka langsung terhuyun menghampiriku yang masih mematung di tengah pintu.
"Tadi disekolah dinda ngerasa pusing, agak demam... jadi dinda minta izin buat pulang duluan. " jawabku saat meraka sudah sampai padaku dan memapahku untuk duduk di sofa panjang diruang tamu itu, dengan mereka yang berada disamping kiri kananku.
"Kamu sakit sayang... masih pusing?! Mama anter ke dokter ya??! Trus, tadi pulangnya sama siapa?! Rizky pulang juga?!! " dengan penuh perhatian mama mengecek suhu tubuhku dengan menempelkan telapak tangannya dikeningku, aku selalu merasa damai dengan perhatian mama yang seperti itu padaku... tapi tetap saja, aku masih penasaran dengan apa yang aku dengar tadi. Apa benar aku bukan anak mereka..."Nggak, Rizky gak ikut pulang... soalnya dia masih harus ulangan hari ini. tadi dinda pulang sendiri naik taxi. Dinda sudah gak apa apa... gak perlu kerumah sakit, dinda cuma butuh istirahat aja kok!! " jelasku, menenangkan mereka dulu. Lalu... "ma, pa... jawab dinda... apa bener dinda itu cuma anak angkat?? " untuk kedua kalinya pertanyaan itu meluncur dari mulutku. Dan kali ini, kuharap mama dan papa akan menjawab pertanyaanku itu.
Kulihat mama dan papa yang duduk disamping kiri dan kananku secara bergantian. Kulihat mereka nampak kebingungan dan saling menatap satu sama lain seolah sedang bicara lewat telepati... menentukan siapa yang akan menjawab pertanyaanku itu.
"Dinda sayang, mama dan papa gak bermaksud.... " papa membelai rambutku, mencoba menenangkanku... tapi itu tidak akan berhasil... aku sudah sangat penasaran sekarang.
"Jawab aja pa... apa bener dinda itu cuma anak angkat?!! Trus, klo gitu siapa orang tua kandung dinda?? "Butuh waktu 5 menit untuk mereka menjawab pertanyaanku, selama 5 menit itu kami cuma diam... kami memang butuh waktu untuk berpikir dan menenangkan diri, hingga...
"Orang tua kamu sebenernya adalah sahabat baik papa dan mama, kami berteman sejak SMP... kami saling membantu kalau sedang ada masalah, dan kami tetap saling menjalin tali silaturahmi sampai akhirnya kecelakaan itu terjadi... " ayahku mulai bercerita, dan aku mendengarkan dengan antusiasnya... sedang mama, terus memelukku sepanjang papa bercerita. "iya, orang tua kamu sudah meninggal sayang... dalam kecelakaan mobil 15 tahun yang lalu. Waktu itu kamu masih berumur dua tahun... dan kamu adalah satu-satunya korban yg selamat dalam kecelakaan itu. Itu sebuah keajaiban. Sejak saat itu mama dan papa sepakat untuk mengurus kamu!! "
Aku tidak tau bagaimana perasaanku sekarang... entah kecewa atau sedih.
Sekarang apa??! Apa yang harus kulakukan?! Apa semua akan tetap sama walau aku tahu kenyataan ini?!! Aku harus bagaimana..."Walaupun kamu bukan anak kandung kami... tapi kami menyayangimu seperti anak kandung kami sendiri. Kamu adalah putri kami, dinda... sampai kapanpun, selamanya akan jadi putri kesayangan kami!! " mama dan papa memelukku, meyakinkan kalau semua akan baik2 saja.
Apa aku boleh meyakini kata2 mereka??!
......
Aku berbaring ditempat tidurku... berusaha beristirahat agar sakit dikepalaku bisa mendingan. Tapi seberapapun usahaku untuk tidur, pikiranku terus berputar dan tidak membiarkanku untuk beristirahat.
Aku lelah...
Aku ingin tidur, dan terbangun dari mimpi buruk ini!!
Sungguh, aku berharap kenyataan ini adalah mimpi!!!
Aku anak kandung keluarga ini, aku anak kandung mama dan papa... aku bukan anak angkat. Aku ingin berpikir seperti itu, tapi setiap kali kubuka mataku aku tau... itu tidak benar...
Ini bukan mimpi!!
Aku memang anak angkat keluarga ini...
Aku.... ingin menangis, bolehkah aku menangis??!
"Hai, sista... gimana loe?! Uda baikan?!! Sorry ya... td gue gk bisa nganterin loe pulang. Klo bukan gara2 mikirin nilai ulangan yg jeblok, gue uda cabut tuh dari sekolah buat nganterin loe!! " suara itu menyadarkanku dari lamunanku. Entah sejak kapan dia disini... dia adalah Rizky, Rizky nazar.... orang yang selama ini kupikir sebagai adikku.
Kami lahir dihari yang sama... cuma beda selisih satu jam. Karna hari kelahiran kami sama, kupikir kami adalah saudara kembar... eh, bukan... bukan cuma aku... tapi Rizky juga berpikir seperti itu. Kalau ternyata aku cuma anak angkat, bukankah itu berarti aku sama sekali tidak punya hubungan darah dengannya... aarrrggg... kepalaku makin sakit memikirkan itu."Elo masih pusing ya??! Mama sama papa mana?! Bukannya harusnya mereka ngejagain loe ya?!! "
Kurasakan tempat tidurnya bergerak... Rizky duduk disampingku dan membelai lembut wajahku. Dia memang adik yang baik.
"Mama sama papa lagi pergi, ada urusan katanya tadi!! Gue uda gak apa apa kok, gue cuma perlu istirahat aja!! " jawabku menenangkannya.
"Elo pucet banget, din. Yaudah, elo istirahat aja biar gue temenin!!! " dia merebahkan tubuhnya disampingku... menyusup ke selimut yang kupakai, lalu memelukku... dan ia tidur.Hei, seharusnya ini tidak salah... selama ini kami pikir kami saudara kembar, jadi tidak anehkan kalau sejak kecil kami tidur satu ranjang. Mama dan papa juga tidak mempermasalahkan itu. Tp... setelah aku tau kenyataan kalau aku ini cuma anak angkat... apa aku masih boleh menganggap kalau ini tidak salah?!! apa ini tidak apa apa?! Apa aku harus mengatakan kebenaran itu padanya??!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER COMPLEX
RomansaSejak dinda tau klo ia cma anak angkat dikeluarganya, entah mengapa perasaannya pd saudara laki2nya berubah. Perasaan bergejolak yg terus mengganggu perasaannya membuat dinda tdk bisa memungkiri klo ia menginginkan lebih dri sekedar status adik kak...