AUTHOR POV
"Dinda!! "
Dinda menelan ludahnya panik saat mendengar Rangga memanggil namanya. Haduh, ketauan deh kalo sedari tadi ia mencuri dengar percakapan Rangga dan pacarnya yang bernama inez itu.
Trus sekarang harus gimana?!Kabur dinda... kabur!!!... yaampun, gitu aja masih mikir.
Dinda segera mengambil langkah seribu... berlari menjauh dari situasi yang pastinya merepotkan itu. Jadi orang ketiga yang ngebuat pasangan putus itu merepotkan kan, belum lagi dinda gak tau harus bicara apa sama Rangga nanti... oh iya, ditambah suara tangis inez yang sedih karna diputuskan sama Rangga... membuat dinda makin mantap berlari menjauh dari tempat itu.
"Din, tunggu!! Kita harus bicara!! "
Tanpa mempedulikan panggilan rangga yang terus memanggil dan mengejarnya, dinda terus berlari tak tentu arah. hingga...
*BRUGH
"Ah, maaf!! "
Dinda tak sengaja menabrak seseorang.
Untung orang yang ditabrak dinda bisa bergerak cepat menahan dinda yang langsung kehilangan keseimbangan setelah menabraknya, kalo enggak dinda pasti uda jatuh abis nabrak orang itu tadi.Dinda mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang kini tengah memeluknya agar ia tidak terjatuh itu... ternyata orang itu adalah billy, yang dinda tau sebagai salah satu teman satu klub basket dengan Rizky. Dinda tidak terlalu kenal baik dengan billy karna pemuda itu paling pendiam diantara teman2 Rizky yang lain.
"Ada apa?! Kenapa jalannya terburu2 gitu??! " tanya billy setelah melepaskan dinda yang sudah bisa menyeimbangkan dirinya sendiri.
Dinda jadi bingung harus jawab apa. Ia menengok kebelakang, dan ternyata Rangga sudah berhenti mengejarnya... Rangga cuma berdiri agak jauh dibelakangnya sambil terus menatapnya dengan tatapan yang tak terbaca.
"Hei, din... hallo!! Apa kau tidak apa apa??! " tanya billy lagi, kali ini sambil melambai lambaikan tangannya didepan wajah dinda, membuat pandangan dinda kembali terfokus pada billy.
"Eh, enggak... gak apa apa kok!! Aku cuma mau masuk kelas aja!!! " jawab dinda kikuk. Lalu segera kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan billy yang terus melihatnya dengan tatapan aneh."Hei, dinda... kau mau kemana?!! bukannya kelas kamu ada disana!! " ucap billy membuat dinda menghentikan langkahnya, lalu menengok ke billy yang menunjuk arah yang berlawanan dengan arahnya jalan saat ini. Yaampun... malu2in banget sih. Bisa2nya salah jalan kayak gini.
Dinda makin menundukkan wajahnya, menyembunyikan rasa malunya lalu putar arah dan segera berjalan cepat melewati billy untuk sampai kekelasnya. Ih... malu.. malu.. maluuu!!! Berasa gak punya muka lagi buat ketemu billy. Terlebih sekarang billy tengah tertawa geli melihat tingkah lucu dinda yang kayaknya malu berat sama dia.
Oh, iya... hampir lupa. Rangga yang sedari tadi terus mengamati dinda, kini memilih untuk pergi dulu. Ia akan menemui dinda nanti setelah dinda merasa lebih tenang saja.
....Sekitar 10 menit dinda duduk sendirian di kelasnya yang masih sepi. Pikirannya terus melayang memikirkan kata2 Rangga dan inez saat mereka bertengkar tadi.
Kalau dinda tidak salah tanggap, tadi Rangga bilang kalau dia menyukainya... apa itu benar?! Sejak kapan?! Trus sekarang gimana sikapnya pada Rangga nanti?!
Aarrggg... masalah ngindarin Rizky aja masih belum kelar, masak sekarang dinda harus ngindarin Rangga juga sih...Sementara dinda melamun, satu persatu teman sekelasnya datang... masuk ke kelas itu dan memenuhi satu persatu bangku kosong yang ada disekitar dinda.
Pinka dan bee yang juga baru datang langsung melongo kaget melihat dinda yang uda stay ngelamun di bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER COMPLEX
RomanceSejak dinda tau klo ia cma anak angkat dikeluarganya, entah mengapa perasaannya pd saudara laki2nya berubah. Perasaan bergejolak yg terus mengganggu perasaannya membuat dinda tdk bisa memungkiri klo ia menginginkan lebih dri sekedar status adik kak...